free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Rugi hingga Rp 1 Miliar, Puluhan Perajin Tahu di Jombang Berhenti Produksi Lantaran Harga Kedelai Melambung

Penulis : Adi Rosul - Editor : Pipit Anggraeni

21 - Feb - 2022, 18:40

Placeholder
Pabrik tahu milik Moch Sholichin (40), warga Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Jombang. (Foto : Adi Rosul/JombangTIMES)

JATIMTIMES - Melambungnya harga kedelai memaksa 80 produsen tahu di tiga desa di Jombang menghentikan produksinya. Para perajin tahu di kota santri ini takut merugi bila terus berproduksi di tengah mahalnya harga kedelai.

Produsen tahu di Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto Moch Sholichin (40) salah satunya. Menurut dia, mahalnya harga kedelai saat ini sangat mengancam usahanya.

Baca Juga : Viral, Syarat Beli Minyak Goreng Wajib Sertakan Fotokopi KK dan Bukti Vaksin

Betapa tidak, harga kedelai di pasaran saat ini, kata Sholichin, mencapai Rp 11 ribu per kilogramnya. Jauh lebih tinggi dibandingkan harga kedelai satu bulan lalu yaitu seharga Rp 9.500.

Oleh karena itu, ia terpaksa menghentikan produksi tahunya sejak Minggu (20/02/2022) kemarin. Ia takut merugi bila produksi terus dilakukan di tengah mahalnya harga kedelai.

"Ini untuk meminimalkan kerugian saja. Caranya ya gini, dengan cara libur. Tidak tahu sampai berapa hari, mungkin sampai ada solusi," ujarnya saat diwawancarai wartawan di pabriknya, Senin (21/02/2022).

Sholichin mengaku, dalam sehari ia membutuhkan setidaknya 4 ton kedelai untuk memproduksi tahu. Dengan menghentikan produksinya itu, ia terpaksa kehilangan omzet hingga Rp 60 juta dalam sehari.

Selain itu, ia juga harus meliburkan 160 karyawannya. Oleh karena itu, ia berharap kepada pemerintah agar bisa menurunkan harga kedelai. "Saya berharap harga bahan baku (kedelai, red) kembali normal," tandasnya.

Tidak hanya Sholichin, 80 produsen tahu di Jombang juga memilih menghentikan sementara produksinya. Hal itu diungkap oleh Ketua Paguyuban Komunitas Tahu Jombang Imam Subkhi (38).

Ia mengatakan, ada 80 produsen tahu di Desa Mayangan, Sumbermulyo dan Ngumpul, Kecamatan Jogoroto yang memilih tidak produksi tahu sejak dua hari ini.

Baca Juga : Rutin Konsumsi 5 Minuman Ini Diklaim Bisa Bikin Panjang Umur

"Ini bukan aksi mogok atau demo. Tapi kita ini semata-mata itu kita ini putus asa. Sudah tidak bisa beroperasi lagi, kita memaksa produksi tapi merugi. Kita berhenti juga kasihan karyawan," terangnya.

Subkhi mengaku, tahu yang diproduksi oleh paguyubannya biasa menyuplai pasar Nganjuk, Mojokerto, Surabaya hingga Madura. Dalam sehari, dibutuhkan sekitar 100 ton kedelai.

"Kalau tidak produksi ini ya kehilangan omzet sampai Rp 1 Miliar dalam sehari," ungkap Subkhi.

Selama menghentikan produksinya, lanjut Subkhi, pihaknya berusaha berkoordinasi dengan Pemkab Jombang. Ia berharap pemerintah daerah bisa menurunkan harga kedelai untuk para perajin tahu di kota santri.

"Rencana kami ingin meminta solusi ke Pemerintah Kabupaten Jombang, agar bisa membantu kesulitan kami. Agar kami tetal eksis produksi," pungkasnya.


Topik

Ekonomi



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Adi Rosul

Editor

Pipit Anggraeni