JATIMTIMES - Warga lanjut usia (Lansia) menjadi salah satu yang dilibatkan untuk kemajuan pembangunan daerah di Kota Malang. Karena itu, Lansia turut berperan aktif dalam memberikan usulan program guna menjadi lansia yang berdaya.
Hal tersebut dibahas dalam agenda Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lansia Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) tahun 2023 yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang, di Hotel Atria, Selasa (15/2/2022).
Baca Juga : Ferdinand Hutahaean Didakwa Tindak Pidana Ujaran Kebencian hingga Penodaan Agama pada Kasus "Allahmu Lemah"
Kepala Bappeda Kota Malang Dwi Rahayu mengutakan, kegiatan tersebut guna mewadahi peran serta Lansia dalam memberikan sumbangsih saran dan masukan dalam perencanaan pembangunan di Kota Malang. Di mana, usulan yang disepakati akan masuk dalam penyusunan dokumen RKPD Kota Malang tahun 2023.
"Sehingga perumusan dalam usulan kegiatan prioritas untuk pemberdayaan lansia bisa ditampung. Tentu saja masuk dalam penyusunan RKPD Kota Malang tahun 2022," ujarnya.
Adapun, dalam Musrenbang Tematik Lansia ini, setidaknya ada 58 yang diusulkan. Namun, yang dapat diakomodir baru 8 usulan saja.
Dwi menambahkan, hal tersebut karena menyesuaikan dengan kamus usulan yang telah masuk dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD).
Dari kedelapan usulan yang masuk ini, banyak menyoroti pada program pelatihan pemberdayaan lansia. Salah satunya, berkaitan dengan ketersediaan IT atau digitalisasi. Hal ini dibutuhkan guna lebih memberdayakan program yang dimiliki oleh Lansia.
Baca Juga : Disnaker Pemkab Blitar Cetak Wirausahawan Baru, Peserta Pak Camat PMI Ikuti Pelatihan Business Model Canvas
"Lebih banyak ke pelatihan-pelatihan untuk pemberdayaan lansia. Tadi ada yang berkaitan dengan IT. Kami melihatnya kenapa lansia butuh IT? Ternyata mugkin lebih kalau saya punya produk ini bisa secara online. Ingin tahu bagaimana caranya jualan online. Maka ini IT-nya harus jalan," jelasnya.
Sementara berkaitan dengan 50 usulan lainnya, masih akan dikaji lebih lanjut yang dimungkinkan bisa diaktivasi oleh perangkat daerah (PD) terkait. Pihaknya berharap, di tahun 2024 mendatang usulan program bagi Lansia bakal lebih banyak yang bisa terkomodir oleh Pemkot Malang.
"Nah, harapam kami di 2024 nanti ini bisa terakomodir lebih banyak lagi usulan-usulan itu. Ini juga harus kerja sama dengan seluruh perangkat daerah. Harapannya, Perangkat Daerah ini bisa melihat apa yang dibutuhkan oleh lansia. Jadi sudah ndak ada lagi protes kok kamus usulannya itu saja, kenapa hanya 8 yang diakomodir begitu," pungkasnya.