JATIMTIMES - Satgas Covid-19 Kabupaten Malang akan lebih mengintensifkan operasi dan patroli untuk penegakan protokol kesehatan. Hal tersebut terpaksa dilakukan mengingat dalam beberapa waktu terakhir, jumlah kasus aktif Covid-19 di Kabupaten Malang masih terus merangkak naik.
Plt Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang, Firmando Hasiholan Matondang mengatakan, salah satu peningkatan intensifitas patroli dan operasi akan dilakukan dengan skema pembagian wilayah. Yakni antara wilayah Malang sisi utara dan selatan.
Baca Juga : Kota Batu Bertahan PPKM Level 2, PTM Jalani 50 Persen hingga Aktifkan Kembali Aplikasi PeduliLindungi
"Sehingga kalau awalnya ada tiga regu dalam sehari, jadi akan ada 6 regu dalam sehari nantinya. Antara wilayah utara dan selatan," terang Firmando, Kamis (10/2/2022).
Sementara itu, masih kata Firmando, sebagai bagian dari Satgas Covid-19 Kabupaten Malang, Satpol PP juga akan melakukan operasi penertiban aplikasi PeduliLindungi. Artinya, pihaknya akan memantau tempat-tempat usaha atau fasilitas umum lainnya agar secara tertib sudah menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
"Kalau di satpol PP akan melakukan penguatan pada operasi PeduliLindungi. Jadi dalam waktu dua minggu ke depan, akan bersosialisasi kepada tempat-tempat usaha yang seharusnya wajib PeduliLindungi. Setelah itu akan melakukan tindakan," ujar Firmando.
Pada prinsipnya, tempat-tempat yang akan menjadi sasaran operasi PeduliLindungi adalah tempat-tempat yang berpotensi memunculkan kerumunan. Seperti tempat makan atau restoran, kafe, tempat wisata dan beberapa lainnya. Namun, di masa awal operasi, pihaknya terlebih dulu ke arah melakukan sosialisasi.
"Sementara ini kami masih belum tahu keseluruhan. Karena datanya masih dihimpun dari semua kecamatan," terang Firmando.
Baca Juga : Viral Pertandingan NZR Sumbersari FC Lawan Farmel FC Jakarta Ricuh, Wasit Dikeroyok
Setelah dirasa cukup untuk melakukan sosialisasi, barulah pihaknya tidak segan untuk melakukan tindakan. Itupun jika tempat yang dimaksud cenderung atau terkesan bandel.
"Contohnya, di medsos Satpol PP, sudah ada laporan bahwa kafe-kafe di Dau sudah mulai rame lagi. Lha ini nanti rencananya kami akan operasi tapi sifatnya baru sosialisasi. Minggu depan baru kita siapkan segel. Tapi kalau memang sudah mengurus (aplikasi PeduliLindungi) dengan menunjukan buktinya, ya tidak akan kita segel," pungkas Firmando.