JATIMTIMES - Tampil trendy dan fashionable menjadi kebutuhan bagi sebagian besar anak muda. Mereka umumnya membutuhkan media untuk berekspresi dan mengungkapkan eksistensinya di hadapan teman-temannya.
Salah satu media yang menjadi pilihan anak muda untuk mengekspresikan style-nya yaitu melalui aneka ragam produk fashion yang ditawarkan oleh brand-brand lokal.
Baca Juga : Hore, Kampung Kayutangan Heritage Kembali Dibuka dan Ada Spot Foto Baru
Di masa pandemi Covid 19 yang masih berlangsung, brand-brand lokal ternyata terus berinovasi dan menuangkan kreativitas untuk mempertahankan eksistensi. Bahkan tak jarang, brand-brand lokal tersebut memiliki fans sendiri yang terbilang loyal.
Mereka juga menghadirkan produk dengan terobosan baru untuk meningkatkan daya tarik bagi konsumen. Hal inilah yang juga dilakukan oleh Clothing Kecakot.
Menurut Hadianto, Owner Clothing Kecakot, untuk tetap mempertahankan eksistensi serta agar bisa terus berkembang, brand lokal perlu menghadirkan inovasi. Salah satunya, dengan memberikan desain simple tapi sarat akan makna. Seperti kata-kata yang memang tengah hits dikalangan anak-anak muda. Di mana sebagian besar juga mengandung unsur kritik. Menariknya, tulisan didesain menggunakan gambar huruf Jawa.
"Ide - ide itu muncul dari teman-teman ngopi dari warung dan bercandaan, saya tangkap dan jadikan inspirasi buat desain kaos. Kami berupaya untuk menghadirkan kreasi dan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui berbagai pilihan yang dihadirkan dengan desain tentunya tidak sama dengan yang lain," ujar pria yang berambut gondrong ini.
Semangat awal dalam menjalin bisnis clothingnya, Hadianto banyak didukung dari temen-temannya dan ia juga gemar fashion dan mendesain kaos.
Kegemarannya akan desain dan fashion akhirnya ia tuangkan ke dalam media kaos yang mempunyai ciri khas khusus kata - kata Jawa guyon.
Dalam obrolan ringan Hadianto bercerita, berdirinya Clothing Kecakot berawal saat ia ikut teman - temannya berjualan kaos dan juga ikut partner dengan teman - teman sablon dan konveksi.
"Sebelum membuka usaha clothing sendiri saya ikut gabung bersama teman - teman sablon dan konveksi, " kata pria kelahiran Kelurahan Kemasan Kota Kediri ini.
Pada 2020 ia baru memproduksi dan beli alat sendiri, sampai akhirnya punya produk sendiri dengan desian khusus kata - kata Jawa Guyon.
Nama Kecakot sendiri menurut Hadi berawal saat ia bergabung dengan karang taruna Kecamatan Kota yang disingkat Kecakot, akhirnya ia membuat brand kaos dengan nama Kecakot dan ia ganti artinya menjadi Kemasan Cah Kota atau disingkat Kecakot.
Baca Juga : Wali Kota Kediri Bagikan Kisah Inspiratif Dihadapan Calon Pemimpin Muda
Dalam memperkenalkan produk kaos Kecakot ia melalui teman- teman karang taruna yang juga menjadi resellernya. "Alhamdulillah desain - desain Kecakot Jawa Guyon dapat langsung diterima masyarakat karena momennya pas dengan lagu - lagunya Didi Kempot,"terangnya.
Dalam menjalani bisnis clothingnya Hadi sempat merasakan jatuh bangun, mulai dari salah cetak, kasih ganti rugi dan dari teman - teman order kita harus modali dulu.Jatuh bangun yang ia rasakan menjadikannya sebuah pembelajaran dalam menjalankan bisnisnya.
"Awal - awal dalam menjalankan bisnis banyak kendala yang saya rasakan mas, tapi Alhamdulillah sekarang sudah tinggal menikmati hasilnya," ungkapnya.
Ditambahkan Hadi, untuk saat ini permintaan banyak dari dinas- dinas, teman - teman komunitas, event-event, dan dari teman - teman yang banyak menjadi reseller.
"Untuk produksi rata-rata 500 peaces, permintaan meningkat saat hari besar dan ada event dari dinas - dinas," terang bapak dua anak ini.
Hadi mengatakan, untuk karyawannya sendiri dia ambil dari warga sekitar. Untuk perkembangannya saat ini, Clothing Kecakot sudah mendaftarkan merk ke HAKI. Clothing Kecakot sendiri sudah tersedia di e-commerce shopee. Melalui clothing Kecakot ia mampu meraup omzet puluhan juta.
Untuk kamu yang tertarik dengan desain - desain Clothing Kecakot, bisa langsung saja datang Jl. Panglima Polim 51 B Kelurahan Kemasan Kota Kediri atau bisa menghubungi nomor Hp 0813 5815 6084