JATIMTIMES - Perhimpunan Pemuda Gereja Indonesia (PPGI) telah melaporkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke kepolisian terkait ceramah yang diduga mengandung ujaran kebencian. Video ceramah UAS tersebut beredar di platform Youtube.
Ketua Umum PPGI, Maruli Tua Silaban mengaku keberatan dengan ceramah UAS yang menyebut ada jin di salib. Menurutnya, pernyataan Somad itu seolah mengolok-olok umat Kristiani.
Baca Juga : Tanggapi Protes Larangan Daging Anjing, Wali Kota Sutiaji Tegaskan Tegakkan Aturan
"Video itu dia berkata bahwa di salib ada jin. Jin itu adalah jin kafir. Dia seolah-olah mengolok-ngolok agama kristiani," ucap Maruli.
Maruli pun sudah datang ke Bareskrim Polri pada Rabu (19/1/2021). Namun ternyata laporan atas dugaan kasus ujaran kebencian terhadap UAS ditolak oleh polisi.
Bukan tanpa alasan, laporan tersebut ditolak lantaran bukti belum lengkap. Maruli lantas berencana untuk membuat laporan lagi usai melengkapi bukti.
Menurutnya, upaya itu dilakukan karena UAS telah mengganggu kenyamanan dalam beragama. Maruli juga menyebut ada pihak lain yang membuat laporan serupa, tetapi ditujukan ke Polda Metro Jaya. Tidak ke Bareskrim Mabes Polri seperti yang ia lakukan. Namun sayang, Maruli tidak merinci siapa pelapor UAS ke Polda Metro Jaya terkait ujaran kebencian dalam ceramah yang beredar di Youtube.
"Sebenarnya ada juga laporan polisi terkait kasus tersebut. Termasuk di wilayah Polda Metro Jaya, tapi bukan PPGI. Kami datang kesini ingin supaya ujaran kebencian ini ada senuah sikap, kalau dibiarkan kenyamanan dalam berkeyakinan," ucap Maruli.
Video yang dimaksud Maruli adalah ceramah di media sosial yang memperlihatkan UAS berkomentar terkait dengan salib. Video itu adalah ceramah UAS beberapa tahun lalu sekitar tahun 2016.
Dalam video yang beredar berjudul 'Ustadz Abdul Somad hina salib kristen / Prediger Abdul Somad verachtet das christliche Kreuz'. Video itu diunggah pada 20 Oktober 2019 lalu.
"Saya terbayang salib, nampak salib. Jin kafir sedang masuk, karena di salib itu ada jin kafir. Darimana masuknya jin kafir, karena ada patung," ucap Somad dalam video itu.
Baca Juga : Hanya Divonis 3 Bulan, Gus Idris Akan Segera Bebas dari Penjara
Namun, hingga berita ini ditulis UAS belum memberikan tanggapan terkait video ataupun laporan terhadap dirinya.
Pernah dilaporkan pada 2019
Setelah ditelusuri, video itu ternyata juga pernah dilaporkan ke polisi pada 2019. Bahkan, gara-gara dilaporkan ke polisi, UAS sempat dipanggil oleh MUI dan menyampaikan penjelasannya.
Dalam pertemuan itu, UAS mengaku apa yang ia bicarakan adalah soal akidah Islam yang disampaikan di internal umat.
"Bahwa kemudian ada orang yang tersinggung, apakah saya musti meminta maaf. Contoh, dalam Islam dikatakan, Sesungguhnya, maaf, sesungguhnya, maaf, memang bunyi ayatnya begitu, sesungguhnya kafir lah orang yang mengatakan Allah itu tiga dalam satu, satu dalam tiga. Saya jelaskan itu di tengah umat Islam. Otomatis orang luar yang mendengar itu tersinggung atau tidak, tersinggung, apakah perlu saya minta maaf. Udah terjawab. Karena ajaran saya," kata Abdul Somad pada Agustus 2019 lalu.
"Kalau saya perlu minta maaf berarti ayat itu perlu dibuang, nauzubillah," tandas UAS.