JATIMTIMES - Memasuki musim hujan, bau tidak sedap selalu menghampiri warga yang rumahnya berdekatan dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tlekung, Desa Tlekung, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Permasalahan ini pun terus berulang dan tak kunjung ada solusi.
Sudah bertahun-tahun lamanya, setiap musim hujan warga sekitar kawasan TPA Tlekung harus menikmati bau yang tidak sedap sangat menyengat. Terutama bau tidak sedap itu kian muncul pada malam hari. Tentunya hal ini sangat mengganggu warga sekitar.
Baca Juga : Aroma Perbaikan Ruas Jalan Kabupaten Sudah Tercium, Karena Sudah Dijadikan Priorita oleh Bupati
Keluhan warga pun dicurahkan melalui banner yang terpampang di jalan menuju TPA Tlekung. Dalam banner itu terdapat tulisan dan gambar bertuliskan ‘Bencana Mengintai Dusun Gangsiran Ledok’.
Ada 6 hal yang mereka khawatirkan dan tertulsi dalam banner besar itu. Antara lain tumpukan sampah longsor, bangunan yang menjorok ke sungai, longsoran sampah, plengsengan jebol, longsoran menutupi sungai, dan rembesan air lindi di plengsengan.
Kepala Desa Tlekung, Mardi mengatakan, aroma bau tidak sedap menyengat mulai berimbas kepada masyarakat di kawasan tersebut. Bahkan hingga membuat resah.
Meski hal ini bukan menjadi yang pertama kalinya. “Sampai saat ini warga sekitar protes bau sampah TPA Tlekung. Keluhan itu disampaikan kepala dusun kepada Pemdes Tlekung,” ucap Mardi.
Baca Juga : Masyarakat Usia 20-44 Tahun Dominasi Terpapar Covid-19 di Kabupaten Malang
Dari keluhan itu warga menginginkan agar ada tindak lanjut dari pemerintah atau Dinas Lingkungan Hidup Kota Batu agar masalah ini tidak terus terjadi setiap hujan tiba. Bahkan sebagai wujud protes Ketua RT dan RW di Dusun Gangsiran Ledok mengancam akan mengundurkan diri.
Selain itu protes lainnya yang akan dilakukan dengan menutup akses menuju lokasi TPA. “Dalam waktu dekat akan menyampaikannya ke DLH,” tutup Mardi.
