free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

4 Poin Masalah Pendidikan di Kepulauan Diduga Tak Pernah Terselesaikan oleh Disdik Sumenep

Penulis : Syaiful Ramadhani - Editor : A Yahya

11 - Jan - 2022, 20:17

Placeholder
Menyuarakan problem pendidikan di kepulauan, aktivis PMII Kom STKIP PGRI Sumenep gelar aksi demonstrasi di depan kantor Dinas Pendidikan setempat (Foto: Syaiful/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Sedikitnya ada empat poin penting yang dianggap mahasiswa sebagai masalah serius di tubuh pendidikan yang ada di kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Empat poin masalah ini diketahui dari hasil kajian aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Sumenep saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan setempat, Selasa (11/01/2022).

Baca Juga : Demo Disdik, PMII STKIP PGRI Sumenep Sebut Konsep Pendidikan di Kepulauan Tak Matang

Berikut empat poin masalah pendidikan yang tuntut aktivis PMII Kom STKIP PGRI Sumenep untuk diselesaikan oleh Disdik Sumenep ke depan, dan berhasil dirangkum media JatimTIMES.com

Pertama, fasilitas

Fasilitas pembelajaran di kepulauan masih tergolong memprihatinkan, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Seperti halnya, lab komputer, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Padahal dari catatan mahasiswa, semua itu merupakan sarana penunjang pembelajaran.

Kedua, Infrastruktur

Disparitas pembangunan di kepulauan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pendidikan. Mereka mencotohkan seperti yang ada di pulau Kangean, infrastruktur jalan yang tidak layak menyebabkan lembaga sekolah susah diakses, lebih-lebih pada musim hujan.

Ketiga, profesionalitas guru

Menurut mereka, kadar kualitas guru menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan, rendah dan merosotnya mutu pendidikan di kepulauan disebabkan oleh guru yang tak berkompeten, tidak berkualitas, tidak profesional dan sebagainya. Hal tersebut, mereka nilai sebagai minimnya pengawasan dan evaluasi dari dinas pendidikan Kabupaten Sumenep.

Keempat, Buku Ajar

Baca Juga : Pemerintah Gencarkan Vaksinasi dan Pisahkan Level Asesmen Kasus PPLN dengan Penularan Lokal

Buku ajar yang seyogyanya merupakan prioritas utama dalam sebuah pendidikan, ternyata hal itu masih saja menjadi persoalan di kepulauan, karena buku ajar seharusnya berganti setiap semester atau setiap tahun. Ternyata, temuan mahasiswa buku ajar di kepulauan tidak pernah digantikan meski cover bukunya habis dimakan zaman.

Untuk diketahui, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Kabupaten Sumenep melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Selasa (11/01/2022).

Kedatangan mereka untuk menuntut Disdik Sumenep menuntaskan persoalan pendidikan di daerah pelosok maupun kepulauan. Sebab, menurut mereka masih ada disparitas pendidikan antara daratan dan kepulauan.

Mereka juga menilai, selama ini tenaga pendidik, kependidikan maupun fasilitas pendidikan di pelosok dan wilayah kepulauan menjadi kegagalan turun-temurun Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.


Topik

Pendidikan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Syaiful Ramadhani

Editor

A Yahya