JATIMTIMES - Sedikitnya ada empat poin penting yang dianggap mahasiswa sebagai masalah serius di tubuh pendidikan yang ada di kepulauan Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Empat poin masalah ini diketahui dari hasil kajian aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Sumenep saat menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan setempat, Selasa (11/01/2022).
Baca Juga : Demo Disdik, PMII STKIP PGRI Sumenep Sebut Konsep Pendidikan di Kepulauan Tak Matang
Berikut empat poin masalah pendidikan yang tuntut aktivis PMII Kom STKIP PGRI Sumenep untuk diselesaikan oleh Disdik Sumenep ke depan, dan berhasil dirangkum media JatimTIMES.com
Pertama, fasilitas
Fasilitas pembelajaran di kepulauan masih tergolong memprihatinkan, bahkan bisa dikatakan tidak ada. Seperti halnya, lab komputer, perpustakaan, dan lapangan olahraga. Padahal dari catatan mahasiswa, semua itu merupakan sarana penunjang pembelajaran.
Kedua, Infrastruktur
Disparitas pembangunan di kepulauan memberikan dampak yang sangat besar terhadap pendidikan. Mereka mencotohkan seperti yang ada di pulau Kangean, infrastruktur jalan yang tidak layak menyebabkan lembaga sekolah susah diakses, lebih-lebih pada musim hujan.
Ketiga, profesionalitas guru
Menurut mereka, kadar kualitas guru menjadi ujung tombak kemajuan pendidikan, rendah dan merosotnya mutu pendidikan di kepulauan disebabkan oleh guru yang tak berkompeten, tidak berkualitas, tidak profesional dan sebagainya. Hal tersebut, mereka nilai sebagai minimnya pengawasan dan evaluasi dari dinas pendidikan Kabupaten Sumenep.
Keempat, Buku Ajar
Baca Juga : Pemerintah Gencarkan Vaksinasi dan Pisahkan Level Asesmen Kasus PPLN dengan Penularan Lokal
Buku ajar yang seyogyanya merupakan prioritas utama dalam sebuah pendidikan, ternyata hal itu masih saja menjadi persoalan di kepulauan, karena buku ajar seharusnya berganti setiap semester atau setiap tahun. Ternyata, temuan mahasiswa buku ajar di kepulauan tidak pernah digantikan meski cover bukunya habis dimakan zaman.
Untuk diketahui, aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat STKIP PGRI Kabupaten Sumenep melakukan aksi unjuk rasa di depan kantor Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, Selasa (11/01/2022).
Kedatangan mereka untuk menuntut Disdik Sumenep menuntaskan persoalan pendidikan di daerah pelosok maupun kepulauan. Sebab, menurut mereka masih ada disparitas pendidikan antara daratan dan kepulauan.
Mereka juga menilai, selama ini tenaga pendidik, kependidikan maupun fasilitas pendidikan di pelosok dan wilayah kepulauan menjadi kegagalan turun-temurun Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep.