JATIMTIMES - Universitas Islam Malang (Unisma) berencana akan mengirimkan sejumlah relawan untuk membantu dalam sektor pendidikan ke Kabupaten Lumajang. Hal tersebut dibenarkan Rektor Unisma Prof Dr Maskuri MSi, saat meninjau lokasi terdampak Awan Panas Guguran (APG) Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang.
Seperti diketahui, usai terjadinya erupsi Gunung Semeru, berdampak pada berbagai sektor, termasuk juga pendidikan. Banyak sekolah yang rusak hingga para pelajar masih belum bisa menempuh pembelajaran hingga saat ini.
Baca Juga : Tahun Ini Pemkot Batu Bakal Pecah Dua OPD dan Tambah Satu OPD
Selain itu, turut dibutuhkan banyak relawan untuk membantu dalam proses pendidikan, khususnya para ustaz maupun ustazah untuk Madrasah Diniyah (Madin) dan yang lainnya.
"Kami nanti akan membuka aplikasi pendaftaran untuk Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) maupun Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) yang juga mahasiswa kami, sehingga bisa memberikan kontribusi dalam membantu pembelajaran siswa maupun sekolah terdampak," jelasnya.
Dengan relawan yang jelas, dari para mahasiswa Unisma yang itu juga merupakan IPNU maupun IPPNU, tentunya hal tersebut juga menepis kekhawatiran atau kerentanan adanya ideologi-ideologi yang masuk mengatasnamakan kemanusiaan. Sebab, seperti disampaikan dari PCNU Kabupaten Lumajang, pasca bencana, rentan masuk ideologi menyimpang dengan dalih kemanusiaan.
"Jadi nanti yang turun yang sudah jelas ideologinya, kita akan coba buka aplikasi untuk pendaftaran, tapi jumlahnya kira-kira tidak terlalu banyak juga, bisa saja 10 sampai 20 orang," jelasnya.
Untuk rencana tersebut, tentunya saat ini masih dalam proses koordinasi lebih lanjut dengan berbagai pihak lain. Sebab hal ini tak bisa serta-merta untuk langsung dilakukan. Tentunya harus dipikirkan juga untuk bagaimana mobilitas para relawan dan kehidupan mereka selama di tempat tugas.
"Biaya kehidupan sehari-hari, dan yang lainnya akan kita support. Namun tentu kita masih akan koordinasi lagi dan dipikirkan bersama," tuturnya.
Baca Juga : Pendukung Bupati Jember Mulai 'Gerah', Sejumlah Relawan Adakan Pertemuan
Para relawan yang dikirim, nantinya juga harus melewati proses seleksi yang tak bisa sembarangan. Proses seleksi harus dilakukan dengan serius dan prosedur yang ketat.
"Tentunya akan ada tes, termasuk tes militansinya juga kita lakukan untuk bisa bergabung. Ini demi menyelamatkan ideologi dan anak-anak kita, khususnya di Madin maupun di TPQ," jelasnya.
Pihaknya juga akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Wakil Rektor Bidang Akademik, untuk merecognizi sebagai bagian dari Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Sehingga para relawan mahasiswa tersebut, tidak diharuskan mengambil mata kuliah di kampus, akan tetapi dilakukan dengan menjadi relawan pendidikan.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera terlaksana," pungkasnya.