JATIMTIMES - Tim Penggerak (TP) PKK Kabupaten Blitar menggelar bakti sosial (baksos) di Desa Kendalrejo, Kecamatan Talun, Kamis (16/12/2021). Agenda baksos dipimpin langsung Ketua TP PKK Kabupaten Blitar Ny Venina Rahmat Santoso didampingi Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Blitar Eka Purwanta.
Dalam baksos ini, Ny Venina memberikan bantuan makanan bergizi dan sembako kepada 60 balita stunting dan 10 ibu hamil di Kecamatan Talun. Bantuan ini bertujuan untuk mengimplementasikan visi-misi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yaitu menekan angka gizi buruk dan stunting di Indonesia.
Baca Juga : Menangis Sesenggukan, Bupati Lumajang Terharu Dapat ‘Surat Cinta’ dari Menteri Kehutanan
“Di Kabupaten Blitar tidak boleh lagi ada stunting dan busung lapar. Apa yang disampaikan Bapak Presiden ini benar-benar kami implementasikan di Kabupaten Blitar. Salah satu implementasi itu melalui bakti sosial ini,” kata Ny Venina.
Sebelumnya TP PKK Kabupaten Blitar telah menggelar bakti sosial di Kecamatan Srengat. Tujuan dan sasaranya pun sama, yakni untuk menekan dan mencegah stunting serta gizi buruk di Kabupaten Blitar. Venina berharap, gerakan ini dapat mewujudkan kualitas sumber daya manusia (SDM) generasi masa depan yang lebih baik. Dengan begitu, ke depan di Kabupaten Blitar akan lahir generasi penerus bangsa yang berkualitas, sehat dan cerdas.
“Program bakti sosial ini merupakan ikhtiar kami untuk mewujudkan lahirnya generasi emas Bangsa Indonesia. Semoga ke depan kasus stunting di Kabupaten Blitar terus menurun,” tegasnya.
Sementara itu ditemui di kesempatan yang sama, Kepala DPPKBP3A Kabupaten Blitar Eka Purwanta, berharap bantuan yang diberikan Ibu Ketua TP PKK Kabupaten Blitar dapat meningkatkan kualitas hidup balita dan ibu hamil di Kabupaten Blitar. Sehingga mereka terhindar dari stunting.
“Bantuan yang diberikan berupa sembako, susu, biskuit dan makanan tambahan serta masker. Sehingga harapanya kehidupan mereka kedepan bisa lebih baik dan berkualitas,” ungkap Eka.
Eka menambahkan, Pemkab Blitar melalui DPPKBP3A terus berupaya mencegah dan menekan kasus stunting di Kabupaten Blitar. Upaya tersebut dilakukan secara sinergitas. Selain dengan TP PKK, DPPKBP3A juga bersinergi dengan OPD terkait diantaranya Dinas Kesehatan, Dinas Peternakan dan Perikanan dan Dinas Pertanian dan Pangan.
Baca Juga : Perayaan Nataru di Desa Wirotaman, Pengamanan Akan Dibagi di 4 Titik
DPPKBP3A juga menggerakkan tim pendamping warga untuk penanganan stunting. Tim itu terdiri dari kader kesehatan dan kader pendamping.
“Dalam penanganan stunting ini kita tidak bisa sendiri. Kita harus menanganinya dengan sinergitas. Dan untuk pelaksanaanya kita berikan sosialisasi kepada calon pengantin, pendampingan kepada ibu hamil dan ibu yang punya bayi dibawah usia 2 tahun. Harapannya, setelah 2 tahun, mereka tidak memiliki anak yang mengalami stunting,” terangnya.
Lebih dalam Eka menyampaikan, kasus stunting di Kabupaten Blitar benar-benar ditangani secara serius. Berdasarkan data dari 22 kecamatan terdapat 10 kecamatan dengan 22 desa/kelurahan yang angka stuntingnya cukup tinggi.
“Dapat dikatakan tinggi karena secara prosentase angka stunting mencapai 27,5 persen. Harapanya bisa diturunkan menjadi 14,5 persen pada tahun 2024,” pungkas Eka.(Adv/Kmf)