JATIMTIMES - Akhir-akhir ini lokasi bencana alam erupsi Gunung Semeru tidak hanya dipenuhi oleh relawan dan tim evakuator, tetapi juga banyak dikunjungi warga yang hanya ingin melihat kondisi pasca bencana atau hanya sekedar berswa foto.
Keberadaan pengunjung ini tentu sangat mengganggu upaya yang dilakukan tim evakuator dan relawan di lokasi bencana. Selain itu mereka juga dilnilai menggangu lalu lintas jalur evakuasi sehingga tidak jarang ambulans yang butuh kecepatan penanganan terpaksa harus terhambat akibat terjebak kemacetan.
Baca Juga : Anak Indigo Ramal 5 Peristiwa Mengerikan akan Terjadi di 2022, Bisa Datang Tiba-tiba
Untuk mengatasi masalah ini Bupati Lumajang Thoriqul Haq selaku koordinator penanggulangan bencana membuat kebijakan untuk melarang warga yang tidak berkepentingan masuk zona bencana. Cak thoriq panggilan akrab Thoriqul Haq menuturkan bahwa banyaknya kendaraan warga yang tidak berkepentingan, sangat menghambat tim evakuator.
“Di titik-titik jalan menuju lokasi bencana saya melihat banyak warga yang tidak berkepentingan sehingga menggangu lalu-lintas ambulans dan tim evakuator,” ungkap Cak Thoriq.
Menyikapi hal ini pihak terkait seperti Dishub dan Polres Lumajang langsung bergerak cepat dengan melakukan penyekatan di simpul-simpul jalan yang menuju ke lokasi bencana.
Seperti yang disampaikan Kabag Ops Polres Lumajang Kompol Ariyanto AS. Ia memastikan bahwa pihaknya sudah melakukan penyekatan dan pencegatan terhadap warga yang akan masuk lokasi bencana. Setiap kendaraan yang melintas diperiksa untuk mengetahui kepentingan mereka dan bagi warga yang tidak berkepentingan langsung diminta untuk balik arah.
Baca Juga : Keberhasilan Penanganan Pandemi, Menko Airlangga sebut Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif
“Untuk menjaga keamanan serta kelancaran penanganan di lokasi bencana kami beserta tim gabungan langsung menyekat akses menuju lokasi bencana, keceuali warga setempat dan mereka yang sangat berkepentingan dengan masalah bencana ini,” ungkap Ariyanto AS.
Dari pantuan JatimTimes di lapangan menunjukkan bahwa meski sudah ada larangan memasuki zona bencana, ternyata masih banyak rombongan warga yang mencoba masuk ke lokasi bencana melalui beberapa jalan alternatif, namun upaya mereka gagal karena langsung dihalau oleh petugas di lapangan.