JATIMTIMES - Salah satu Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang saat ini sibuk dengan tugasnya terkait penanganan bencana erupsi Gunung Semeru, yaitu Dinas Lingkungan HIdup (DLH) Lumajang.
Petugas dari DLH Lumajang setiap hari harus berjibaku dengan sampah yang diproduksi warga yang ada di posko dan kamp pengusian.
Baca Juga : DLH Kota Malang Masih Lakukan Kajian Insentif Pendorong Gerobak Sampah
Tercatat setiap harinya ada sekitar 12 kubik sampah yang diangkut petugas DLH Lumajang. Sampah-sampah tersebut adalah sisa-sisa mamin dan logistik yang jika dibiarkan justru akan menggangu kesehatan pengungsi dan petugas jaga.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lumajang Yuli Haris mengatakan, sampah-sampah tersebut harus dibersihkan segera dan diangkut ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA). Setiap hari Unit Reaksi Cepat Sampah (URCS) melakukan penyisiran ke Balai Desa Sumberwuluh, Balai Desa Penanggal, Lapangan Sumberwuluh,Balai Desa Sumbermujur, Kantor Kecamatan Candipuro (sekarang bergeser ke SMP1 Candipuro), Koperasi Dwija Candipuro dan beberapa titik di Kecamatan Pasirian.
“Kontener sampah kami tempatkan di sekitar dapur umum di Balai Desa Penanggal dan lapangan Sumberwuluh. Untuk kontener sampah ini dua hari sekali baru kami ambil,” ujar Yuli Haris saat berada di Kantor Kecamatan Candipuro, Kamis (9/12/2021).
Untuk wilayah yang tidak bisa dijangkau seperti di Pronojiwo, Yuli Haris mengaku sudah berkoordinasi dengan DLH Malang. DLH malang ini menangani sampah yang ada titik pengungsian Supiturang, Oro-oro Ombo, dan Sumber urip.
“Kami berterimakasih kepada DLH Kabupaten Malang yang telah membantu menangani sampah di wilayah Pronojiwo yang tidak bisa kita jangkau itu,” tutur Yuli.
Saat ini penanganan sampah sudah mulai teratasi sehingga sifatnya kondisional karena DLH harus membagi personel untuk menangani sampah di titik lainnya.
“Seperti di Ponpes Ulul Albab Panggung Lombok Candipuro, di sini ada 300 pengungsi yang sampahnya juga harus segera kita angkut,” ungkapnya.
“Kami juga harus mengangkut sampah yang sudah dikemas dalam trash bag oleh para relawan, ini jumlahnya juga tidak sedikit,” pungkasnya.
