JATIMTIMES - Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur terjadi pada Sabtu (4/12/2021). Guguran awan panas Semeru mengakibatkan ribuan orang di Kabupaten Lumajang mengungsi.
Hingga Minggu (5/12/2021) pukul 17.30 WIB, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat update jumlah pengungsi akibat erupsi Gunung Semeru mencapai 1.300 jiwa.
Baca Juga : Duh, Bertebaran Hoaks dan "Pelancong Duka" kala Bencana Semeru Melanda
"BPBD Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu. Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa," kata Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Senin (6/12/2021).
Muhari lantas menambahkan, jumlah korban yang meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang sampai daat ini. "Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo dan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro," kata Muhari.
Selain itu, puluhan orang dilaporkan terluka akibat erupsi Semeru. B"Korban luka berat sebanyak 35 orang, Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang," lanjut Muhari.
Puluhan korban yang mengalami luka berat lantas dirawat di sejumlah puskesmas dan rumah sakit. Antara lain Rumah Sakit dr Haryoto, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian, Rumah Sakit Bhayangkara, dan Puskesmas Penanggal.
Baca Juga : Banyak Hoaks dan Pelancong Ditengah Bencana Erupsi Gunung Semeru
"Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021," ungkap Muhari.
Lebih lanjut Muhari mengatakan, Bupati Lumajang Thoriqul Haq juga telah menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru. Komando tanggap darurat ini dipimpin komandan Distrik Militer (dandim) 0821 Lumajang bersama komandan Batalion Infanteri 527 sebagai wakil komandan I, kepala Kepolisian Resor (kapolres) Lumajang sebagai wakil komandan II, dan kepala pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.