JATIMTIMES - Kepedulian ditunjukkan Pengurus Wilayah (PW) Lembaga Pendidikan Maarif Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur (Jatim) terhadap bocah korban pencabulan dan penganiayaan di Kota Malang. PW NU siap membantu pendidikan anak bernama Mawar (bukan nama sebenarnya) yang bersekolah di salah satu sekolah dasar swasta di Kota Malang.
Untuk diketahui, Mawar baru saja menjadi korban dugaan kasus pencabulan, penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh 10 anak pada hari Kamis (18/11/2021) lalu. Kasus yang menimpa Mawar anak panti ini kini ditangani aparat kepolisian. Para pelaku juga sudah ditangkap dan ditetapkan tersangka.
Baca Juga : Keren! Gandrung Banyuwangi dan Gandrung Lombok Berkolaborasi
Ketua PW LP Maarif NU Jatim Noor Shodiq Askandar menyampaikan, bahwa pihaknya memiliki tiga langkah yang akan dilakukan untuk membantu korban melalui jajaran pengurus PC LP Maarif NU Kota Malang.
Pertama mengenai persoalan hukum yang saat ini sedang menimpa korban. Pihaknya akan bersinergi dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) NU untuk membantu advokasi korban jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Kemudian yang kedua, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak sekolah korban, membahas terkait proses keberlanjutan korban di sekolah tersebut. Mengingat korban saat ini sudah mendekati masa-masa akhir sekolah.
"Yang ketiga anak ini ke depan mau seperti apa, sekolahnya, hidupnya mau seperti apa, kalau membutuhkan beasiswa, ya kita akan selesaikan beasiswanya, ya siap (memenuhi kebutuhan pendidikan korban), nanti juga akan kita atur itu," ungkap ulama yang akrab disapa Gus Shodiq kepada JatimTIMES.com, Rabu (24/11/2021).
Terkait alasan kesiapan PW LP Maarif NU Jatim melalui jajaran struktur yang ada di bawahnya untuk membantu kebutuhan pendidikan korban, Gus Shodiq mengatakan karena korban merupakan anak yang tidak mampu dan membutuhkan bantuan. "Anak ini kan harus punya masa depan. Kami berempati untuk itu. Insya allah LP Maarif siap. Kalau cabang tidak ya kami, kalau kami misalnya tidak ya Rumah Sedekah NU juga sudah siap," jelas Gus Shodiq.
Beberapa langkah yang akan dilakukan oleh PW LP Maarif NU Jatim bersama jajaran di bawahnya tersebut merupakan deretan penyelesaian masalah jangka panjang. Pasalnya, pihaknya tidak menginginkan penyelesaian kasus yang menimpa korban ini hanya selesai di proses hukumnya saja.
Lebih lanjut, Gus Shodiq mengimbau kepada seluruh masyarakat dan orang tua agar dapat menanamkan pendidikan karakter mulai dari lingkup keluarga inti. Karena proses pertama kali seorang anak belajar adalah di keluarga.
Baca Juga : Moncer Garap Wisata, Kabupaten Banjarnegara dan Kota Mataram Mau Tiru Kabupaten Banyuwangi
Meskipun berada di lingkungan keluarga, orang tua maupun elemen masyarakat juga harus turut serta dalam mencegah terjadinya perbuatan melawan hukum, diantaranya pelecehan seksual dan penganiayaan.
"Karena kejadian seperti ini kan biasanya dilakukan yang banyak justru oleh orang-orang terdekat, oleh karena itu, pengawasan itu diperlukan," ujar Gus Shodiq.
Apalagi menurutnya, untuk anak-anak yang tinggal di sebuah panti asuhan yatim piatu, pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola panti asuhan maupun elemen masyarakat harus ditingkatkan.
"Tentu harus ada pengawasan ekstra kepada yang bersangkutan dan kepada orang-orang yang berinteraksi dengan asrama yatim ini," tutur Gus Shodiq.
Terakhir, pihaknya berharap agar seluruh elemen masyarakat dapat memberikan solusi jangka panjang bagi anak-anak yang menjadi korban pelecehan seksual maupun penganiayaan. "Anak ini sudah mempunyai kekurangan, setidaknya satu kekurangan kita ingin bareng-bareng dikuatkan oleh seluruh elemen masyarakat, tentu LP Maarif tidak bisa sendirian," pungkas Gus Shodiq.