JATIMTIMES – Muhammad Hanif Akmal (9), yang sempat hilang selama 6 hari akhirnya ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa, Rabu (10/11/2021).
Korban ditemukan di dalam selokan Jalan Kalimantan Gresik Kota Baru (GKB), Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Baca Juga : Sebut Banyak Pejabat yang Sembunyikan Hartanya, Ketua KPK Firli Bahuri Usulkan Hal Ini
Kali pertama jasad korban ditemukan oleh juru parkir (jukir) bernama Muhamad Amin (45), yang bertugas di sekitar lokasi.
Proses evakuasi dibantu TNI – Polri dan warga, karena harus mengeluarkan korban dari saluran air berukuran kecil itu.
Amin sapaan akrabnya mengaku sejak awal curiga mencium bau tak sedap di sekitar lokasi tempatnya menjaga motor. Setelah ditelusuri, sumber bau busuk itu berada di bawah saluran air atau selokan.
Setelah dibuka, ternyata melihat tangan seorang bocah. Amin baru sadar jika beberapa hari terdapat anak yang dikabarkan hilang.
“Kemudian saya langsung mencari anggota keluarganya di Desa Yosowilangun,” kata Amin.
Tangisan keluarga korban pecah saat mengetahui bahwa jasad tersebut adalah Hanif. Dilihat dari ciri-ciri dan baju yang dipakai berwarna merah.
Kapolsek Manyar AKP Windu Priyo Prayitno menyampaikan, sebelumnya anggotanya mendapatkan laporan seorang bocah hilang pada hari Jum'at (5/11/2021).
Baca Juga : Heboh Pelajar SMK di Bali Mesum di Bangunan Kosong, Penyebar Video jadi Tersangka
Petugas kemudian bersama warga langsung melakukan penyinyisiran daerah sekitar GKB yang diduga lokasi terakhir bocah itu menghilang.
“Setelah dicari ternyata tidak ditemukan. Warga juga melakukan pencarian di sekitar lokasi tapi tak kunjung ditemukan. Hasil rekaman CCTV juga tidak ada, akhirnya berhasil ditemukan hari ini,” kata Windu.
Windu memastikan bocah tersebut dalam keadaan meninggal. Namun, belum diketahui penyebab kematiannya. Dugaan sementara, bocah itu hanyut saat bermain hujan-hujanan di sekitar komplek GKB.
“Pemeriksaan awal tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Jasad sudah diserahkan ke keluarganya. Kami menghimbau para orang tua terus mengawasi anaknya agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” pungkas Windu.