JATIMTIMES - Habib Rizieq Shihab (HRS) belum lama ini menyerukan pemboikotan terhadap Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, dan Pangkostrad Letjen Dudung Abdurachman. Seruan itu disampaikan Habib Rizieq dari tahanan.
Salah satu kuasa hukum Habib Rizieq, Ichwan Tuankotta, mengungkap mengenai seruan tersebut. Ichwan menyampaikan seruan itu disampaikan Habib Rizieq saat ia menjenguk kliennya itu di Rutan Bareskrim.
Baca Juga : Pemkab dan Bea Cukai Gresik Ajak Pelaku UMKM Gempur Rokok Ilegal
"Itu disampaikan saat kami, tim kuasa hukum, menjenguk di Bareskrim Kamis minggu lalu," kata Ichwan.
Ichwan juga mengatakan jika kondisi Habib Rizieq saat ini dalam keadaan sehat. Seruan itu dibuat dalam bentuk poster.
Dalam poster tersebut tampak foto Habib Rizieq, Irjen Fadil dan Letjen Dudung. Poster itu kemudian berisi seruan boikot itu.
Berikut seruan Habib Rizieq untuk boikot Irjen Fadil dan Letjen Dudung:
"Boikot Fadil & Dudung!!
Diingatkan kembali kepada segenap habaib, ulama, kyai, da'i, tokoh Islam dan umat tentang seruan IB-HRS sejak peristiwa tragedi KM 50.
Jangan undang Fadil Imran dan Dudung dalam acara apapun. Jika ada acara dihadiri Fadil dan Dudung maka bubar saja...!! Tinggalkan...!! Karena Fadil dan Dudung "penjahat HAM" terlibat penyiksaan dan pembantaian 6 Laskar FPI pengawal IB HRS di rumah penyiksaan."
Tanggapan dari beberapa tokoh
Boikot terhadap Irjen Fadil dan Letjen Dudung oleh Habib Rizieq pun langsung ditanggapi oleh beberapa pihak. Tanggapan atas seruan Habib Rizieq itu salah satunya datang dari PKB.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid menilai seruan pemboikotan Irjen Fadil dan Letjen Dudung belum tentu diikuti ulama lain.
"Hemat saya, itu tindakan sia-sia dan seruan sepihak yang ulama lainnya belum tentu mengikutinya," kata Jazilul.
Jazilul menilai seruan tersebut justru dapat memicu masalah baru. Sebab, pemboikotan dilakukan tanpa dasar.
"Malah dapat memicu masalah baru dengan menuduh sebagai 'penjahat HAM' tanpa dasar yang meyakinkan," sebut Jazilul.
PKB menyerahkan sepenuhnya kepada Irjen Fadil dan Letjen Dudung untuk menyikapi seruan HRS tersebut. Namun Jazilul mengingatkan jika situasi dan kondisi masyarakat yang tenang lebih penting.
Baca Juga : Viral di Media Sosial, Begal Pantat Berkeliaran di Kecamatan Pakis
Tanggapan juga datang dari PAN. Dalam hal ini, PAN mendorong agar polisi, tentara, dan ulama bersatu demi kepentingan rakyat.
"Sebaiknya, polisi, tentara, aparat negara, dan ulama semuanya bersatu. Tidak boleh pecah antara satu dengan yang lain. Kasihan umat kalau nanti terbawa-bawa," kata Ketua DPP PAN, Saleh Pertaonan Daulay.
Saleh lantas meminta agar seruan Habib Rizieq itu tidak direspons berlebihan. Ia menyebut seruan itu belum tentu efektif.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa masyarakat semakin cerdas dalam menilai. Masyarakat, kata Saleh, sudah mengetahui mana seruan yang patut diikuti dan diabaikan.
Saleh pun meyakini seruan ini tidak akan membuat gaduh. Sebab menurutnya, seruan Habib Rizieq hanya sekadar anjuran.
"Saya kira tidak (menimbulkan kegaduhan). Kan tidak ada kumpulan masyarakat yang diminta untuk boikot. Ini masih anjuran saja," kata Saleh lagi.
Tanggapan langsung dari Letjen Dudung
Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman tak menggubris seruan boikot terhadap dirinya yang disuarakan oleh Habib Rizieq.
Dudung pun hanya merespons singkat soal seruan tersebut.
"Enggak usah ditanggapi," ujar Dudung dikutip melalui pesan kepada JPNN.com.
Bahkan, Dudung juga menyertakan sebuah emotikon tersenyum dalam pesannya. Sementara, hingga berita ini ditulis belum ada tanggapan dari Irjen Fadil soal seruan boikot yang diserukan Habib Rizieq terhadap dirinya.