JATIMTIMES - Setelah Kota Surabaya ditetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya didorong bersinergi dengan DPRD untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan, Surabaya telah berstatus PPKM level 1 berkat perjuangan seluruh elemen masyarakat. "Kita bersyukur Surabaya berada di level 1. Tentu perjuangan berikutnya memulihkan perekonomian di masyarakat," kata Awi sapaan akrab Ketua DPRD Kota Surabaya, Selasa (9/11/2021).
Menurut Awi, DPRD Kota Surabaya bersama tim anggaran Pemkot Surabaya dalam rapat Badan Anggaran (Banggar) yang dihadiri oleh pimpinan dan anggota Badan Musyawarah telah berhasil menyepakati rancangan APBD Kota Surabaya 2022 sebesar Rp 10,3 triliun.
"Anggaran sebesar Rp 10,3 triliun, tentu kami dorong sebagai sinyal yang positif. Sebagai optimisme bahwa ekonomi Surabaya di tahun 2022 bakal bangkit dan pulih seperti sediakala," ujarnya.
Awi melanjutkan, untuk pemulihan ekonomi Surabaya lebih kuat melihat kebersamaan antar partai politik Wali Kota Eri Cahyadi bersinergi dengan ketua partai-partai politik lainnya.
"Tentunya safari politik Wali Kota Eri Cahyadi untuk mencocokan pikiran dan gagasan terutama tentang program-program kerakyatan mendorong pertumbuhan, pemulihan ekonomi dan intervensif kebijakan sosial untuk menopang masyarakat mengalami kesulitan. Misalkan pemberian seragam gratis 46 ribu siswa SD dan SMP dari keluarga MBR, serta pemberian beasiswa bagi pelajar SMA/SMK dan para santri/santriwati kategori warga MBR," ungkap legislator PDI Perjuangan kepada wartawan di ruang kerjanya.
Baca Juga : Pembahasan APBD Surabaya 2022, PSI Sampaikan 7 Poin Penting
Dengan mempertahankan kebersamaan ini, menurutnya, Surabaya akan lebih cepat dan kuat dalam menjalankan agenda tentang pemulihan ekonomi pertumbuhan tahun depan.
"Pemulihan ekonomi salah satunya dari sektor UMKM dan sektor informal menjadi perhatian yang penting. Karena jumlahnya sektor itu cukup banyak di Surabaya," pungkas Awi.