JATIMTIMES - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Blitar. Dalam kunjungan kali ini BMKG memberikan sosialisasi kepada para camat di Kabupaten Blitar di Pendapa Agung Ronggo Hadi Negoro, Selasa (9/11/2021).
Sosialisasi kali ini terkait dengan cuaca dalam rangka menghadapi kebencanaan di Kabupaten Blitar. Dalam sosialisasi ini BMKG menghadirkan tim BMKG Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Blitar termasuk dalam daerah kategori rawan bencana karena memiliki banyak daerah perbukitan, dikelilingi pegunungan dan memiliki pantai dengan jumlah cukup banyak.
Baca Juga : Sosialiasi Perlindungan PMI Bersama Para Kades, Kadis Disnaker Blitar: PMI Ilegal Rawan Terjerat Masalah
Deputi bidang instrumentasi kalibrasi rekayasa dan jaringan komunikasi BMKG, Suko Prayitno Adi, mengatakan, salah satu ancaman kebencanaan saat ini adalah efek dari La Nina. Dalam hal ini kondisi hujan efek La Nina ini harus dipersiapkan oleh Kabupaten Blitar. Sehingga kejadian seperti di daerah lain tidak terjadi di Kabupaten Blitar.
“Kabupaten Blitar adalah daerah rawan bencana hidrometrologi. Hari ini kami membawa tim BMKG Provinsi Jatim. Dalam sosialisasi ini kami memberikan informasi cuaca dalam rangka menghadapi kebencanaan di Kabupaten Blitar," kata Suko.
Di kesempatan yang sama, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Pemkab Blitar, Tuti Komaryati, mengatakan dalam sosialisasi ini BMKG membagikan informasi terkait iklim dalam menghadapi cuaca esktrim serta bencana yang mungkin terjadi akibat cuaca ekstrem tersebut. Dengan sosialisasi ini diharapkan kedepan daampak bencana di Kabupaten Blitar dapat diminimalisir baik materi maupun korban jiwa.
“Dengan sosialisasi dari BMKG ini kami harapkan kedepan bila di Kabupaten Blitar benar-benar terjadi cuaca ekstrim maka resiko bencana dapat diminimalisir,” ungkap Tuti.
Tak hanya para camat, sosialisasi ini juga diberikan kepada sejumlah OPD terkait. Diantaranya Dinas Peternakan dan Perikanan, Dinas Pertanian dan Pangan dan Dinas Perhubungan. Ketiga OPD itu diberikan sosialisasi karena dianggap penting ikut berperan serta dalam meminimalisir dampak bencana bagi sektor peternakan dan pertanian. “Dinas Peternakan dan Dinas Peternakan ikut diberikan sosialisasi agar siap jika sewaktu-waktu terjadi bencana,” imbuh Tuti Komaryati.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ahmad Cholik mengatakan, sosialisasi ini diharapkan akan menguatkan fungsi BPBD. Dirinya berharap informasi ini memicu BPBD untuk lebih aktif dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dalam menghadapi bencana guna meminimalisir dampak bencana.
Baca Juga : Malam Penggalangan Dana Korban Banjir Bandang, Lelang Anggrek Terkumpul Rp 107 Juta
"Kami berharap sosialisasi ini memicu BPBD untuk lebih aktif dalam memberikan informasi kepada masyarakat dalam menghadapi bencana guna meminimalisir dampak bencana," tegas Ahmad Cholik.
Lebih dalam Cholik menyampaikan, ada beberapa wilayah di Kabupaten Blitar yang rawan bencana hidrometrologi. Diantaranya wilayah di bagian utara seperti Kecamatan Garum, Doko, Selopuro, Kesamben, Wlingi dam Gandusari yang rawan bencana tanah longsor.
Kemudian wilayah rawan banjir meliputi Kecamatan Sutojayan dan Wonodadi. Serta wilayah rawan angin kencang mulai wilayah Kecamatan Udanawu, Wonodadi, kecamatan bagian tengah Kabupaten Blitar hingga Kecamatan wlingi. (Adv/Kmf)