JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar tak henti-hentinya melaksanakan pemberdayaan masyarakat dengan sasaran purna dan calon pekerja migran Indonesia (PMI). Di antaranya dengan menggelar Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Fried Chicken Paket IV Kegiatan Pemberdayaan PMI Purna-Penempatan.
Pelatihan yang dipusatkan di Hotel Ilhami, Kecamatan Ponggok, Kabipaten Bitar, ini dilaksanakan selama tiga hari dimulai pada Senin (8/11/2021). Kegiatan ini diikuti sebanyak 20 peserta dari kalangan purna-PMI dan calon PMI. Para peserta mendapatkan materi yang diberikan narasumber dari kalangan profesional.
Baca Juga : MI Hidayatul Muta'allimin Juara Umum Porseni Kecamatan Senori Tuban
Selain materi pembuatan fried chicken, dalam pelatihan ini peserta juga mendapatkan materi branding, training motivasi, business plan, ide usaha, dan digital usaha. Diharapkan setelah pelatihan ini selesai, peserta bisa langsung mahir membuat dan memasarkan produknya.
“Tujuan utama kita menggelar pelatihan ini adalah memutus ketergantungan PMI untuk bekerja ke luar negeri. Kami mendorong mindset agar PMI ke luar negeri hanya untuk mencari modal saja. Selanjutnya mereka bisa mengembangkan wirausaha dan sukses di kampung halaman,” kata Kepala Disnaker Kabupaten Blitar Mujianto.
Mujianto menambahkan, bekerja ke luar negeri sebagai PMI masih menjadi pilihan bagi banyak masyarakat Indonesia, khususnya yang berasal dari Kabupaten Blitar. Tujuanya bermacam-macam, baik untuk untuk kelangsungan hidup PMI sendiri maupun untuk kesejahteraan keluarganya.
“Pelatihan yang kita gelar ini sesuai dengan instruksi pemerintah. PMI tidak terus-menerus bekerja ke luar negeri. Melalui kesempatan ini, kita meyakinkan PMI dan keluarganya agar memiliki usaha dan tidak harus bekerja ke luar negeri lagi. Melalui pelatihan ini, kita berikan motivasi dan pengetahuan terkait dengan pengembangan ekonomi produktif melalui kewirausahaan. Sehingga hasil dari bekerja di luar negeri bisa dikembangkan saat pulang ke tanah air,” jlentrehnya.
Ditanya alasan dipilihnya pelatihan dengan materi pembuatan fried chicken, Mujianto mengatakan saat ini fried chicken adalah makanan yang sangat disukai anak-anak. Dan biasanya orang tua akan mengikuti apa keinginan anaknya asalkan mereka mau makan.
Di samping itu, gaya hidup modern yang serba instan akan mendorong konsumsi makanan cepat saji. Selain karena gengsi, juga alasan gengsi dan gaul di kalangan anak muda. Faktor-faktor inilah yang membuat bisnis fried chicken semakin terbuka lebar dan menjanjikan.
Baca Juga : Lumajang Kirim Dua Delegasi Pada Ajang OMATIQ 2021
“Kita pilih fried chicken juga untuk memanfaatkan potensi daerah. Kebanyakan peserta berasal dari Kecamatan Wonodadi. Nah, di Wonodadi ini banyak peternak ayam. Sehingga kita pilih pelatihan pembuatan fried chicken yang cepat dan mudah untuk diaplikasikan,” paparnya.
Disnaker Kabupaten Blitar ingin kiprah PMI setelah pulang ke Kabupaten Blitar bisa berdampak terhadap perekonomian daerah. Dengan membuka usaha baru, PMI diharapkan akan dapat meningkatkan kesejahteraan baik bagi dirinya, keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Bahkan dapat menciptakan lapangan kerja baru.
“Oleh sebab itu di kesempatan yang baik ini saya menghimbau dan mengajak kepada seluruh peserta agar mengikuti pelatihan ini dengan sebaik-baiknya. Gunakan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan pengetahuan praktis yang berguna untuk mengembangkan usaha,” pungkas Mujianto. (Adv/Kmf)
