JATIMTIMES - Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan wakil bupati Tuban Riyadi memantau langsung proses pencarian korban musibah perahu penyeberangan terbalik. Insiden memilukan itu terjadi pada Rabu (03/11) pagi di bantaran aliran Bengawan Solo, Dusun Gemblo Desa Ngadirejo Kecamatan Rengel, Kabupaten Tuban, penghubung Tambangan Desa Semambung, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro.
Proses pencarian korban dilakukan tim BPBD Tuban dan Bojonegoro, Tim SAR Gabungan , TNI-Polri, dan relawan. Pencarian korban dilakukan dengan penyisiran hingga 4,5 kilo meter dari tempat lokasi tenggelamnya perahu.
Baca Juga : Ketua PWNU Jatim Lakukan Peletakan Batu Pertama Ponpes Tahfidz Mambaul Ulum Putri di Malang
Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky didampingi wabup Kang Riyadi pun ikut memantau langsung proses pencarian korban kecelakaan perahu penyeberangan tradisional. Mas Bupati menyampaikan pencarian dilakukan penyusuran akan terus diperluas hingga korban ditemukan.
"Kami mengimbau kepada masyarakat terutama keluarga korban yang belum ditemukan, untuk terus berkomunikasi dengan tim di lapangan dan mendatangi posko. Tim telah menyediakan posko informasi di update secara real time," terang Bupati Aditya Halindra Faridzky.
Dia juga menjelaskan, kendala yang dialami tim petugas dalam proses pencarian. Lantaran untuk penyelaman belum memungkinkan, akibat arus sungai cukup deras. Meski demikian, seluruh tim dari Basarnas, BPBD Tuban dan Bojonegoro, Tagana, BPBD Provinsi, TNI -Polri akan terus berupaya menemukan korban dengan cara lain, hingga memungkinkan melakukan penyelaman.
"Saya meminta doa seluruh masyarakat agar seluruh korban bisa ditemukan dan selamat,” tutur Mas Bupati.
Mas Bupati juga berharap kepada pihak terkait, agar jembatan KARE juga cepat selesai dikerjakan. Sehingga transportasi masyarakat dua kecamatan Rengel Kabupaten Tuban, penghubung kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro tidak lagi harus menyeberang sungai menggunakan perahu tradisional.
“Semoga pengerjaan cepat selesai, agar kejadian serupa tidak terjadi,” harapnya.
Mas Lindra menambahkan, saat ini semua harus berfokus pencarian korban dan tidak perlu menyalahkan pihak mana pun. “ikhtiar dari seluruh tim akan terus dilakukan hingga korban ditemukan,” tutup Mas Bupati.
Baca Juga : Drainase Tak Kunjung Dibangun, MTsN 4 Malang Lakukan Normalisasi Mandiri
Dalam kesempatan tersebut, Bupati dan wakil bupati Tuban ditemani Kalaksa BPBD, Kadis Perhubungan, dengan menggunakan perahu boat, ikut serta melakukan penyisiran di sepanjang sungai hingga jarak 5 kilo meter.
Sementara itu, dari data yang dihimpun JatimTIMES, total ada 23 penumpang kapal tradisional tersebut. Namun baru 18 nama yang teridentifikasi. Beberapa dinyatakan selamat dan lainnya masih dalam status pencarian. Nama korban selamat seperti yang diberitakan sebelumnya di JatimTIMES.
Sedangkan 7 korban dalam pencarian, yakni Toro (41) Asal Wonokerto Sale Rembang, Basori (37) Asal Maibit Rengel, Kasian (65) Asal Kanor Bojonegoro, Erma Fitriani (27) Asal Kanor Bojonegoro, Masdian Purnama (27) Asal Kanor Bojonegopro, Sutri (60) Asal Maibit Rengel, Dan Hajir ( 45) Asal Maybit Rengel.
Sampai berita ini diturunkan, petugas masih melakukan pencarian hingga jarak 9 kilometer dan 9 kilo meter kearah hilir sungai. Akibat derasnya arus sungai, petugas tidak bisa melakukan penyelaman. Pencarian masih dilakukan di radius titik kejadian dibawah jembatan Kanor Rengel (KARE).