JATIMTIMES - Usia menjalani pelatihan Barista selama empat hari, 65 pegawai pabrik rokok di Kota Malang mengakhiri pelatihan dengan menerima sertifikat pelatihan dari Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang, Minggu (31/10/2021).
Kepala Bidang Ketenagakerjaan Disnaker-PMPTSP Kota Malang Titis Andayani, menyampaikan, pelatihan barista dalam meracik minuman, mulai dari kopi hingga minuman healthy drink ini diharapkan dapat menjadi bekal dan modal untuk berwirausaha para pegawai pabrik.
Baca Juga : Presidensi G20 Indonesia, Ini Sederet Negara yang Sepakat Beri Dukungan
"Kondisi Covid-19 ini mereka ada pengurangan jam kerja, itu berpengaruh ke pendapatan, makanya dengan pelatihan ini, diharapkan mereka bisa membuat usaha sampingan untuk menambah pendapatannya," terang Titis, ditemui usai pelatihan.
Usai menjalani pelatihan yang dimulai pada tanggal 28 Oktober 2021 hingga 31 Oktober 2021, para peserta mendapatkan sertifikat pelatihan dan juga bantuan dan transport. Seperti diketahui, jika 65 peserta pelatihan merupakan pegawai pabrik rokok di Kota Malang.
Selama 4 hari 65 peserta tersebut dibagi menjadi tiga kelas pelatihan. Mereka mendapatkan pelatihan olahan minuman racikan mulai dari kopi, mocktail hingga healthy drink. Pelatihan kali ini bekerjasama dengan Malang Hotel School, dimana terdapat mentor-mentor handal di bidang Barista.
Agus Salim, Owner dari MHS berharap, para peserta bisa mengimplementasikan ilmu-ilmu dalam pelatihan selama ini. Para pegawai pabrik rokok bisa membuat sampingan usaha guna menambah pendapatan mereka.
"Saya terbuka, bila memang diantaranya masih ada yang belum paham monggo (untuk konsultasi)," tuturnya.
Sementara itu, Ega Herdianta, mentor dalam pelatihan dari MHS menjelaskan, selama 4 hari pelatihan, para pekerja pabrik rokok diberikan pelatihan meracik kopi hingga minuman kekinian.
Baca Juga : Apresiasi Presiden Jokowi dalam Membangun Kerja Sama Pertahanan Indonesia-Prancis
"Ada mocktail, boba, ada coklat dan lain-lain yang siap jual dengan harga kompetitif, namun rasa bisa disaingkan dengan cafe," jelasnya.
Dalam pelatihan, para peserta juga diberikan pengetahuan dalam menghitung modal hingga harga jual dari minuman. Sehingga, ketika nantinya mereka berwirausaha usaha, para peserta bisa mengetahui persis berapa modal yang diperlukan dan berapa keuntungan yang nantinya akan didapat.
"Kalau kendala paling mengenai istilah-istilah yang belu dimengerti para peserta, sehingga harus menjelaskan lebih detail," pungkasnya.