JATIMTIMES - Pesantren dengan konsep wisata boleh jadi masih asing di telinga masyarakat, utamanya di Lumajang.
Konsep tersebut kini sedang dijalankan oleh Muhammad Asasuddin di pesantren yang diasuhnya. Dengan sistem kurikulum yang ditekankan pada pengembangan minat dan bakat siswa ditambah lagi siswa tidak terbebani dengan mata pelajaran yang begitu banyak.
Baca Juga : Bangunan Lantai 2 di Malang Hangus Terbakar, Petugas Temukan Al-Qur'an yang Masih Utuh
Dijelaskan oleh Ustadz Asas, sapaan karibnya, Pesantren setingkat Sekolah Dasar (SD) yang berada di Desa Karangbendo, Kecamatan Tekung tersebut menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pengantar, kemudian siswa diajarkan budidaya yang mencakup budidaya ikan, tanaman hias sampai domba.
"Pelajaran Matematika menggunakan pengantar Bahasa Inggris dan pelajaran agama pakai bahasa Arab," kata Ustadz Asas.
Lebih lanjut Alumnus Ma'had Darul Hadits, Yaman ini menambahkan apabila pondok An-Nakhil yang diasuhnya memperlakukan Proses Belajar Mengajar (PBM) dimulai pagi pukul 07.30 sampai siang pukul 12.00.
"Yang terpenting efisien dan tepat sasaran, PBM dimulai pukul 7.30 dan pulang setelah dhuhur," imbuhnya.
Sementara itu, Ustadz Asas juga aktif menelurkan sejumlah buku, selain dipelajari di pesantrennya sendiri, 6 buku karyanya juga sudah dipelajari di berbagai lembaga pendidikan di Indonesia dan luar negeri.
Baca Juga : Kapolri Didesak Tangkap Menag Yaqut Usai Sebut Kemenag Hadiah Negara untuk NU Viral
"Kami menggunakan buku sendiri agar sesuai dengan tujuan pendidikan yang sudah kami canangkan," kata dia.
Pihaknya berharap agar anak-anak bisa bersekolah dengan gembira dan ilmu yang diajarkan langsung bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.