JATIMTIMES - Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang memberikan pengarahan pra pelatihan kerja tahap kedua kepada 75 orang yang merupakan pekerja pabrik rokok di Kota Malang.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Erik Setyo Santoso mengatakan, pengarahan pra pelatihan kerja tahap kedua ini dibagi dalam dua sesi dengan peserta dari materi pelatihan kerja yang berbeda.
Baca Juga : Lebihi Target, Progres Pembangunan MCC Capai 31,54 Persen
Sesi pertama dilakukan pengarahan pra pelatihan kerja kepada 34 orang peserta yang nantinya bakal mendapatkan materi pelatihan untuk menjadi barista dan membuat ragam minuman kekinian yang berlangsung mulai pukul 08.30 WIB hingga pukul 09.30 WIB.
Kemudian, dilanjutkan pada sesi kedua diikuti oleh 41 orang peserta yang nantinya bakal menerima materi pelatihan kerja terkait olahan pangan dan enam peserta diantaranya nantinya bakal menerima materi menjahit busana muslim atau muslim fashion.
Pembagian dua sesi ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kerumunan peserta dan sebagai upaya Disnaker-PMPTSP Kota Malang berkomitmen untuk selalu menerapkan protokol kesehatan di tengah kondisi Kota Malang yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
"Selain itu, pembagian dua sesi ini merupakan penyesuaian waktu antara pihak Disnaker-PMPTSP Kota Malang dengan para pekerja pabrik rokok yang akan mengikuti pelatihan kerja," ungkap Erik kepada JatimTIMES.com, Sabtu (23/10/2021).
Pihaknya menuturkan, pengarahan pra pelatihan kerja diberikan agar para pekerja pabrik rokok yang nantinya mengikuti pelatihan kerja dapat lebih memiliki kesiapan dalam mengikuti materi-materi pelatihan kerja yang diberikan oleh pemateri.
"Pengarahan hari ini yang kami berikan terkait pelaksanaan, tempat, waktu, pelaksana kegiatan terkait juga hak peserta nantinya mendapatkan bantuan transportasi dan peralatan modal dari Diskopindag," ujar Erik.
Dalam pengarahan pra pelatihan kerja tahap kedua ini, seluruh peserta mayoritas sudah memahami terkait pelaksanaan pelatihan kerja. Hal itu dikarenakan dari Disnaker-PMPTSP Kota Malang sudah membuat grup WhatsApp dari masing-masing kelas pelatihan kerja.
"Sekarang untuk memperjelas, mereka banyak tanya terkait keberlanjutan, selain memberikan peralatan juga ada monitoring dan pembinaan," kata Erik.
Selain itu, nantinya dalam pemaparan praktik pelatihan kerja juga akan diberikan materi seputar bagaimana membuka usaha mulai dari nol yang dipaparkan oleh narasumber kompeten di bidangnya.
Baca Juga : Bupati Tuban Ajak Pemdes Sukseskan Program One Village One Icon
Sementara itu, Anton Wasito yang merupakan karyawan Pabrik Rokok Grendel yang didapuk sebagai Ketua Kelas C pelatihan Barista mengatakan, dalam pengarahan pra pelatihan kerja ini rekan-rekan seprofesinya semuanya semangat dan tidak sabar untuk mengikuti pelatihan kerja yang dimulai pekan depan.
Nantinya, dengan adanya pelatihan kerja pihaknya berharap pelatihan kerja yang dikhususkan bagi pekerja pabrik rokok ini dapat berlanjut. "Sehingga dapat meningkatkan keahlian maupun kemampuan dari setiap peserta," ujar Anton.
Pasalnya, di tengah kondisi pandemi Covid-19, mayoritas pekerja pabrik rokok mengalami pengurangan jadwal masuk kerja. Di mana hal itu juga memengaruhi pendapatan para pekerja pabrik rokok setiap bulannya.
"Karena kita tiga hari bekerja, kadang tiga hari di rumahkan itu sangat mengurangi pendapatan kita," kata Anton.
Lebih lanjut Anton juga menyampaikan, dengan kondisi di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, banyak para pekerja pabrik rokok yang berkeinginan selain menjadi pekerja pabrik rokok juga ingin berwirausaha.
Maka dari itu, dengan adanya pelatihan kerja dari Disnaker-PMPTSP Kota Malang dan bantuan peralatan dari Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya merasa bersyukur sekali.
"Rekan-rekan sebenarnya ingin berwirausaha dan juga kita masih aktif di pekerjaan kita, sehingga untuk menambah pendapatan kita, ini rekan-rekan maunya sambil berwirausaha," pungkas Anton.