JATIMTIMES - Hari Santri merupakan hadiah istimewa dari pemerintah untuk menghormati perjuangan kaum sarungan yang telah ikut serta berjuang merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia.
Salah satu Pondok Pesantren (Ponpes) tertua di Tulungagung, Ponpes Putra-Putri Darunnajah Ngadirogo, Kecamatan Sumbergempol, yang pernah menjadi pusat dakwah sempat redup lantaran sang pengasuhnya wafat.
Baca Juga : Bupati Mas Tamam Ajak Santri Sukseskan MTQ ke- XXIX Se-Jatim di Bumi Gerbang Salam
Namun, saat ini pondok pesantren yang berdiri sejak 1925 itu kembali bangkit pelan-pelan dan berbenah seiring kembalinya santri yang mulai menetap untuk menuntut ilmu.
Sepeninggal KH Jamhadi A'lah, ratusan santriwan dan santriwati harus boyong ke rumah masing-masing karena belum ada penerus yang akan memegang kendali pendidikan salafiyah di Ponpes yang dikenal dengan Pondok Ngadirogo ini.
Adalah kiai muda, yakni Agus Fanani Maknun atau Gus Joni setelah kembali dari perantauan, mulai menghidupkan kembali dengan dibantu tokoh masyarakat sekitar dan alumni santri.
Alhasil, Ponpes yang didirikan oleh kakek Gus Joni yaitu KH.Imam Mujni dengan istrinya Siti Khofifah itu, kembali tampak bergeliat.
“Kegiatan santri saat ini fokus di kegiatan Salafi dengan mengaji Al-Qur’an dan Kitab Kuning, selain itu kegiatan anak-anak usia dini putra-putri pembelajaran mengaji Al-Qur’an juga menjadi ciri khas yang kita pertahanankan dan akan makin kita tingkatkan," kata Gus Joni, Jumat (22/10/2021).
Kiai muda yang juga pernah mengenyam pendidikan kampus di Malang ini menjelaskan, Pondok Ngadirogo saat ini juga sering juga digunakan menjadi tempat kegiatan mahasiswa dari organisasi Ekstra Kampus, LSM, Akademisi dan masih banyak lagi. "Di sini kita siapkan fasilitas, baik kamar untuk tinggal selama kegiatan sampai kebutuhan air kita cukupi," ujarnya.
Karena Ponpes Ngadirogo sempat vacum, Gus Joni meminta restu serta sumbangsih pemikiran dan masukan dari masyarakat agar kedepan, keberadaan tempat pendidikan dan dakwah ini dapat hidup dan lebih berkembang dari sebelumnya.
Baca Juga : Hari Santri, Ketua Dewan Syuro PKB Kabupaten Blitar Ingatkan Santri Tingkatkan Kualitas
"Di hari santri ini kami turut memberikan ucapan yang tulus, semoga berkat perjuangan dan doa santri negara ini makin maju dan masyarakat semakin makmur sejahtera," ungkap Gus Joni.
Seperti diketahui, perjuangan santri dalam pergerakan bangsa ini memberikan konstribusi yang sangat besar. Perjuangan dalam merebut kemerdekaan pada Tanggal 22 Oktober 1945 disepakati sebagai Hari Santri Nasional (HSN) oleh pemerintahan Joko Widodo.
Hari Santri, mengingatkan tentang kegigihan dan sikap istiqamah santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negeri yang dicintainya.
Kehidupan santri dengan dinamikanya membentuk karakter yang tangguh, penuh khidmat dan memiliki integritas kuat terhadap kebenaran yang diyakini.