JATIMTIMES - Kegiatan investasi mulai menunjukkan aktivitasnya kembali. Hal ini membuat Penanaman Modal Asing (PMA) di Kota Malang mengalami kenaikan di triwulan kedua tahun 2021 dibandingkan dengan triwulan kedua tahun 2020. Kenaikannya mencapai lebih dari 200 persen.
Seluruh kenaikan dari PMA pada triwulan dua ini dapat diakses melalui program dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI yakni NSWI (National Single Window for Investment) yang dapat diakses oleh Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang.
Baca Juga : 2 Hari Lagi, Malang Fashion Week Siap Sambut Pecinta Fashion Secara Hybrid
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Erik Setyo Santoso melalui Kepala Bidang Pengendalian, Pengaduan, Data dan Informasi Disnaker-PMPTSP Kota Malang Dandung Djulharjanto mengatakan, kenaikan realisasi investasi untuk PMA pada triwulan kedua tersebut terhitung sejak Bulan April sampai Bulan Juni.
"Realisasi investasi periode Bulan April sampai Bulan Juni 2021 itu untuk PMA sebesar US$ 135.000, sedangkan di triwulan kedua tahun 2020 realisasi investasi hanya US$ 40.100," ungkap Dandung kepada JatimTIMES.com, Rabu (20/10/2021).
Peningkatan realisasi investasi yang dilaporkan oleh pelaku usaha melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Online. Di mana sistem pelaporan pun sudah terintegrasi dengan sistem yang dimiliki oleh BKPM RI juga disebabkan oleh kembali tumbuhnya iklim investasi PMA di Kota Malang di tengah pandemi Covid-19.
"Ini menandakan kenaikan realisasi investasi di triwulan kedua ini menunjukkan bahwa geliat kegiatan investasi untuk PMA sudah mulai bergairah dan naik lagi, mudah-mudahan ke depan bisa lebih meningkat," ujar Dandung.
Berdasarkan data yang dihimpun JatimTIMES.com melalui NSWI, untuk di triwulan kedua tahun 2020 dengan nilai PMA sebesar US$ 40.100 tersebut dari 14 kegiatan proyek. Mulai dari hotel dan restoran 8 proyek, perumahan, kawasan industri dan perkantoran 1 proyek, jasa lainnya 4 proyek, serta industri kimia dan farmasi 1 proyek.
Sedangkan untuk triwulan kedua di tahun 2021 dengan nilai PMA sebesar US$ 135.000 merupakan kegiatan 12 proyek yakni mulai dari hotel dan restoran 6 proyek, perdagangan dan reparasi 3 proyek, serta jasa lainnya 3 proyek.
Baca Juga : Airlangga: Momentum Enam Dekade Golkar, Kita Harus Menang
Semua data-data tersebut merupakan hasil dari pelaku usaha yang tiap triwulan melaporkan kegiatan investasi melalui LKPM Online dan dihimpun dalam sistem milik BKPM RI yakni NSWI.
Melihat kondisi pandemi Covid-19 di Kota Malang saat ini yang sudah mulai melandai, pihaknya bersyukur dan berharap agar iklim investasi di Kota Malang terus membaik.
"Dengan menurunnya dampak pandemi ini akan berbanding terbalik dengan kegiatan penanaman modal dan investasi yang akan meningkat di tahun 2021 sampai di tahun-tahun berikutnya," pungkas Dandung.