JATIMTIMES - Salah satu keberlangsungan ekosistem laut adalah dengan pelestarian makhluk laut. Seperti yang dilakukan warga Desa Wisata Serang, Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur salah satunya. Di mana warga desa di sana menjadikan desanya sebagai lokasi konservasi tukik atau bayi penyu.
Konservasi penyu selain menjadi daya tarik wisata juga menciptakan lapangan kerja di mana masyarakat bisa diberdayakan.
Baca Juga : 1.895 Guru Keagamaan di Kota Batu Terima Insentif, Anggaran Capai Rp 4,7 Miliar
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno melihat hal tersebut sebagai salah satu pengembangan potensi wisata yang bisa dimanfaatkan masyarakat. Untuk itu, dia menghadiahkan mesin pompa air sekaligus toren air untuk konservasi penyu atau tukik.
Dengan bantuan itu, diharapkan masyarakat tidak lagi harus bolak balik mengisi bak dengan ember atau gayung. "Pompa ini diharapkan bisa membantu untuk konservasi tukik, jadi tidak perlu ditimba lagi dengan ember atau gayung," kata Sandiaga Uno.
Sandi menegaskan, dia mendapatkan informasi jika pelepasan tukik atau penyu selain sebagai pelestarian ekosistem laut juga dimanfaatkan oleh masyarakat di Desa Serang sebagai paket wisata dengan kemasan menarik. Menurutnya hal tersebut adalah sesuatu yang sangat kreatif.
"Jadi apapun potensinya manfaatkan dengan baik sehingga bisa bermanfaat untuk masyarakat semuanya," tukas Sandiaga Uno.
Dalam kunjungannya kali ini, Sandi juga berdialog dengan pengelola Desa Wisata Serang. Pengelola desa Serang mengungkapkan, konservasi tukik yang dilakukan oleh warga desanya masih sangat sederhana. Pasalnya, hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah.
"Kami menjalankan konservasi ini dengan dana swadaya kami sendiri," kata Kepala Desa Serang, Dwi Handoko Pawiro.
Baca Juga : Logo Dipakai Aplikasi Pinjol, OJK Kediri Ingatkan Masyarakat Agar Waspada
Handoko mengakui, sejauh ini masih kurang dukungan dalam hal pembinaan dan sarana prasarana. Karena selama ini pengisian air laut untuk tukik masih menggunakan ember dan gayung. Namun demikian, masyarakat tetap melakukan konservasi tukik guna pelestarian ekosistem laut.
“Konservasi tukik ini Alhamdulilah hingga hari ini berjalan baik. Semoga ke depan berjalan semakin baik,” tukas Handoko.
Diakhir kunjungan, Mas Menteri diberi kesempatan untuk melepaskan tukik atau bayi penyu ke lepas Pantai Serang. Turut mendampingi dalam kegiatan ini Bupati Blitar Rini Syarifah dan Forkopimda Kabupaten Blitar.