Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

"Qurma" Cara Pemkot Kediri Cetak Generasi Qur’ani

Penulis : Bambang Setioko - Editor : Dede Nana

14 - Oct - 2021, 20:13

Placeholder
Pemkot Kediri kembali meluncurkan program Pendidikan Al-Quran bertajuk “Qur’an Massive”. (Foto: Dok Pemkot Kediri)

JATIMTIMES - Pemandangan yang lama tidak terlihat, segerombol anak-anak memakai busana muslim, menenteng tas, dan berdandan rapi duduk berbaur di serambi masjid. Sambil menunggu gurunya datang, mereka bersenda gurau, ada juga yang membaca Al-Quran.

Pandemi pun memaksa kegiatan belajar mengajar di TPQ vakum sementara. Namun, seiring kondisi yang berangsur tenang dan Pemkot Kediri memberlakukan PTMT, kini pemandangan guyub itu kembali.

Baca Juga : Menjelang Pemilu 2024, Bawaslu dan Kominfo Kota Kediri Masifkan Sosialisasi

Tak lama ini, Pemkot Kediri kembali meluncurkan program Pendidikan Al-Quran bertajuk “Qur’an Massive”. Kegiatan yang dikhususkan bagi anak-anak usia maksimal 12 tahun ini, diharapkan dapat menjadi wadah bibit-bibit unggul Generasi Qur’ani di Kota Kediri.

Berawal dari buah pikir Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar, tercetuslah program yang kini serentak terlaksana di 46 kelurahan. Mas Abu berharap, nantinya para santri ini dapat maju di MTQ tingkat provinsi mewakili Kota Kediri. 

“Di Kota Kediri terdapat beberapa pondok pesantren yang besar, juga berbagai macam organisasi Islam yang rukun dan bersinergi. Adanya kegiatan ini, dapat menjadi wadah bagi anak-anak untuk mengembangkan talentanya dalam pemahaman Al-Qur’an, tanpa memandang kelompok mana pun,” ujar Mas Abu, Kamis (14/10/2021).

Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Ardi Handoko menjelaskan, terdapat 4 bidang pembelajaran yang ada di Qurma, yaitu tilawah, tahfidz, tarjim, dan khat. Setiap bidang akan diisi oleh 15 santri dan didampingi 1 tutor. 

“Kuota perkelas dibatasi hanya 15 orang, sesuai dengan rekomendasi Satgas Covid Kota Kediri. Proses belajar mengajar pun tetap menerapkan protokol kesehatan ketat. Pembelajaran pun dijadwalkan 2 hari dalam sepekan,” ujar Ardi

Wakil Ketua Qurma Agus Suharmaji juga menambahkan dalam program Qurma akan memasukkan aspek penilaian, rapot, dan ujian dalam periode tertentu. Di akhir tahun pembelajaran, nantinya juga akan diadakan musabaqoh atau lomba.

Berkaitan dengan seleksi santri, Wakil Ketua Qurma Agus Suharmaji menyampaikan proses seleksi santri dilakukan oleh masing-masing TPQ berdasarkan talenta yang dimiliki santri.

Baca Juga : Kadisdikbud Kota Malang Suwarjana Ingatkan Guru Penggerak Kerja Cerdas

“Sehingga bagi anak-anak yang akan mengikuti program Qurma, kami arahkan untuk masuk ke TPQ dulu. Ini nanti juga akan memajukan TPQ dengan adanya regenerasi,” ujar Agus.

Spot Qurma pertemuan pertama sudah mulai berjalan salah satunya di Masjid Baitul Adhim Kelurahan Kaliombo, Rabu (13/10/2021). Kegiatan diawali dengan seremonial sederhana dan sambutan dari Koordinator Qurma Kecamatan Kota Saifudin Muslih. Ia menyampaikan harapan agar ke depannya Kota Kediri tidak kekurangan generasi untuk mewakili perlombaan skala besar.

Seperti contoh Davia Dena Ailiyah yang dipilih menjadi salah satu santri Qurma bidang tilawah. Ia lolos seleksi yang dilakukan oleh TPQ Ar-Roudhloh untuk mengikuti program ini.

“Harapannya, bisa membaca Al-Quran lebih jelas dan bagus suaranya. Orang tua mendukung dan senang,” ujar Davia yang kini memasuki juz 1 Al-Quran.

Saat ini, menurut data tim Qurma, terdapat kisaran 2.760 anak-anak di Kota Kediri yang mengikuti program Qurma. Lalu tersedia kisaran 150 tutor dari 4 bidang yang diajarkan.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Bambang Setioko

Editor

Dede Nana