JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang membutuhkan tambahan puskesmas di sejumlah wilayah. Khususnya di sejumlah kecamatan yang memiliki lebih dari 15 desa. Hal itu untuk meningkatkan dan memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Dalam satu kecamatan biasanya ada 16 desa. Maka program kesehatan akan sulit optimal jika hanya ada 1 Puskesmas. Sehingga perlu ada penambahan Puskesmas terutama di kecamatan yang memiliki lebih dari 15 desa,” terang Kepala Dinkes Kabupaten Malang, drg Arbani Mukti Wibowo, Kamis (14/10/2021).
Baca Juga : Pacu Antusiasme Masyarakat, Hipmi Tulungagung Beri Stimulan Beras kepada Peserta Vaksinasi
Berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Malang, jumlah Puskesmas secara keseluruhan di Kabupaten Malang ada 39. Dan seluruh Puskesmas itu sudah dilengkapi fasilitas ruang inap.
Dalam hal ini, Arbani menyebut bahwa pihaknya merencanakan akan ada penambahan Puskesmas untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Sebab, dengan begitu masyarakat akan terakomodir kesehatannya. “Mungkin ada (penambahan) 1 sampai 5 Puskesmas sampai tahun 2024,” imbuh Arbani.
Jumlah penduduk yang banyak dengan hanya memiliki 39 puskesmas sebenanya masih kurang. “Idealnya 2,6 juta penduduk, dengan dokter sebanyak 1 banding 5.000 penduduk faskes tingkat pertama mestinya kami punya masing-masing kurang lebih 130 (Puskesmas),” imbuh Arbani.
Namun disinggung kapan akan merealisasikan rencana tersebut, Arbani mengaku belum dapat memastikan. Sebab, pihaknya harus membahas secara matang tentang konsep tersebut. “Kami akan coba analisa dan kami cek wilayahnya yang lebih dari 15 desa,” kata Arbani.
Baca Juga : Pagu Anggaran Proyek MCC Tahap 2 Berkurang, DPUPRPKP Pastikan Tak Kurangi Kualitas
Nantinya, Arbani menyebut bahwa rencana penambahan Puskesmas itu akan mempermudah kinerja Pemkab Malang dalam melayani kesehatan. Dan masyarakat juga tidak akan kesulitan untuk menjangkau Puskesmas bila jarak rumah ke layanan kesehatan terlalu jauh.
“Penambahan Puskesmas juga untuk mengoptimalkan pelayanan rujukan rumah sakit. Sehingga bisa terintegrasi dengan baik,” tutup Arbani.
