JATIMTIMES - Target pelaksanaan program vaksinasi untuk mencapai herd immunity (kekebalan komunal) terus dikejar oleh pemerintah. Salah satunya lewat komitmen kerja sama dengan lembaga pemerintahan dan non-pemerintahan.
Untuk menggerakkan antusiasme masyarakat mengikuti program vaksinasi, banyak strategi atau upaya yang dilakukan panitia pelaksana vaksinasi. Salah satunya yang dilakukan oleh Badan Pengurus Cabang Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPC Hipmi) Tulungagung, yaitu memberi stimulan beras kepada peserta vaksinasi.
Baca Juga : Dikunjungi KPU, Partai Demokrat Lumajang Minta KPU Netral dan Profesional
Ketua BPC Hipmi Tulungagung Aminudin mengatakan, strategi untuk mengejar target capaian vaksinasi di Tulungagung adalah dengan memberikan stimulan beras 5 kg setiap dosis vaksin seperti yang dilakukannya di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel.
"Hipmi melakukan vaksinasi dengan memberikan stimulan beras 5 kg setiap dosis vaksin dengan harapan capaian vaksinasi benar-benar meningkat," kata Aminudin usai pelaksanaan vaksinasi masal di Desa Gesikan. Kamis (14/10/2021).
Menurut Aminudin, kegiatan vaksinasi merupakan instruksi dari Hipmi pusat. Sebagai organisasi pengusaha, pihaknya mempunyai kewajiban dan harus berkontribusi menyukseskan program pemerintah itu. Selain itu, jika target vaksinasi dari pemerintah sudah tercapai, maka kebangkitan ekonomi juga akan segera terwujud.
Untuk vaksinasi masal hari ini, Hipmi telah menyiapkan 1.500 dosis. Tapi karena antusiasme masyarakat sangat tinggi, ditambah menjadi 2.000 dosis.
Dijelaskan, hasil koordinasi Hipmi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung menetapkan tempat vaksinasi masal digelar di Desa Gesikan Kecamatan Pakel, karena mayoritas pelaksanaan vaksinasi dilakukan di wilayah perkotaan. "Untuk pemerataan, kami memilih lokasi di Desa Gesikan karena capaian vaksinasi (di luar wilayah kota) masih kurang," jelas Aminudin.
Alasan lain, Desa Gesikan merupakan desa di Kecamatan Pakel yang mempunyai penduduk paling padat atau banyak. Sehingga vaksinasi yang digelontorkan oleh Dinkes masih belum bisa men-cover kebutuhan masyarakat Desa Gesikan.
"Kalau segi antusiasme sebenarnya juga sudah tinggi. Tapi karena penduduknya banyak, akhirnya jatahnya vaksin dari Dinkes masih kurang," ucap Aminudin.
Aminudin mengungkapkan, sesuai arahan bupati, Hipmi nantinya akan memfokuskan vaksinasi di titik-titik tempat usaha atau perusahaan agar target vaksinasi di Tulungagung segera tercapai dan bisa segera turun level.
Sebagai ketua BPC, Aminudin berharap masyarakat yang belum melakukan vaksin, untuk segera mengikuti program vaksinasi dari pemerintah sehingga herd immunity bisa segara terbentuk dan segera ada pelonggaran-pelonggaran baik segi bisnis atau dari segi usaha. "Bangkitnya ekonomi ini, dimulai dari bangkitnya kesehatan," tutupnya.
Di tempat yang sama, pengurus BPD Hipmi Jawa Timur Danar Tandiatma mengatakan, kegiatan vaksinasi merupakan komitmen Ketua Umum Hipmi Mardani Haji Maming kepada presiden yang diselenggarakan di seluruh Indonesia, terutama untuk daerah-daerah yang PPKM Level 4, yaitu Jawa-Bali.
Baca Juga : Antisipasi Lonjakan Covid-19 di Akhir Tahun, Pemkot Malang Perkuat RT-RW
Menurut Danar, vaksinasi di Tulungagung patut diapresiasi karena dari target dosis yang dikeluarkan mencapai 2.000 dosis. Sedangkan di kabupaten/kota lain hanya sekitar 500-800 dosis.
"Jadi memang karena apresiasi dari Hipmi Tulungagung, BPD Jatim men-support total baik dari stimulan beras dan lain-lainnya," katanya.
Dijelaskan, kolaborasi Hipmi mulai dari pusat, provinsi dan kabupaten/kota sesuai dengan arahan presiden dan ketua umum Hipmi untuk segera meningkatkan dan membangkitkan ekonomi melalui vaksinasi.
Secara nasional, Hipmi sudah menyalurkan jutaan dosis vaksin. Pada vaksinasi pertama di Gresik sudah tembus 15.500 dosis dan kalau ditotal untuk Jawa Timur sudah mencapai 50 ribuan lebih.
"Kalau nasional sudah jutaan dosis karena merupakan komitmen ketua umum dengan presiden. Kita vaksin kita dapat beras," jelasnya.
Danar mengaku, ide stimulan memberi beras merupakan instruksi ketua umum. Dipilihnya beras karena salah satu simbol ekonomi kerakyataan untuk digerakkan ke daerah.
Alasan lain, melalui sedekah dengan beras, maka bisa menjadi daging sehingga amal kebaikan yang diberikan akan terus berputar. "Jadi selain membangkitkan kesehatan kita bangkitkan ekonominya, sesuai dengan tagline kami vaksin aman masyarakat sehat," tandasnya..