JATIMTIMES - Menggandeng donatur dan JatimTIMES, Rumah Sedekah Nahdlatul Ulama (NU) 2 kembali salurkan beberapa paket bantuan kepada 25 anak yatim dari wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Inisiator Rumah Sedekah NU KH Noor Shodiq Askandar mengatakan, agenda rutin yang dilakukan oleh Rumah Sedekah NU ini menggandeng beberapa donatur. Di antaranya JatimTIMES.com , Pondok Pesantren Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia (BMCI), LazisNU Kabupaten Malang, Owner Ayam Goreng Kasemo, Owner Mie Kober, Universitas Islam Malang (Unisma), Alfamart, Sultan Craffle dan warga sekitar Rumah Sedekah NU 2.
Gus Shodiq panggilan akrab ulama Noor Shodiq Askandar menyebutkan sebanyak 25 anak yatim masing-masing menerima bantuan 11 paket yang terdiri dari uang tunai, e-money, kebutuhan bahan pokok, dan buku pembelajaran.
Baca Juga : 5 Mahasiswa Unikama Lolos Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka BRIN LIPI
"Dikasih uang supaya mereka merasa lebih tentram, sembako itu bagian dari kehidupan, buku itu dari pembelajaran," ungkap Gus Shodiq kepada JatimTIMES.com, Minggu (10/10/2021).
Khusus untuk pemberian e-money yang berisi uang senilai Rp 200 ribu, Gus Shodiq menyampaikan hal itu sebagai lahan latihan, pembelajaran dan adaptasi bagi anak yatim terhadap perkembangan ekonomi digital.
"Kalau mungkin anak non yatim belum biasa pegang e-money, dia sudah pegang e-money. Kita kasih juga kenang-kenangan uang baru Rp 75 ribu," kata Gus Shodiq.
Gus Shodiq menginginkan anak yatim yang telah diberi santunan memiliki rasa kebanggaan dan percaya diri yang tinggi. Dengan begitu bantuan dari Rumah Sedekah NU bersama para donatur dapat memotivasi anak yatim untuk lebih percaya diri.
"Sehingga nanti kalau memiliki kepercayaan diri yang kuat kan mereka tidak minder lagi," imbuh Gus Shodiq.
Selain itu, di momentum Maulid Nabi Muhammad SAW ini juga memberikan pembelajaran kepada semua masyarakat agar lebih menumbuhkan rasa cinta terhadap anak yatim. Karena Nabi Muhammad juga merupakan seorang anak yatim.
"Dengan mencintai anak yatim bagian kita berusaha mencintai rasulullah," kata Gus Shodiq.
Selain itu, dengan bersama-sama banyak pihak, sedekah akan terasa lebih mudah dan bukan perkara yang sulit. Namun, sedekah bersama-sama juga harus dibarengi dengan konsistensi tiap-tiap orang. Agar sedekah dapat terus berkelanjutan.
Terakhir, pihaknya berharap dengan adanya kegiatan-kegiatan pemberian santunan terhadap anak yatim ini dapat dilakukan dalam jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Di mana hal itu merupakan turunan dari konsep konsistensi.
Baca Juga : Alumni Bahasa Arab IAIN Malang 1989/1990 Gelar Reuni Perdana, KH Marzuqi: Bersatu supaya Barokah
Untuk jangka pendek seperti kegiatan yang dilakukan sore hari ini dengan memberikan bantuan kepada anak yatim yang dapat dinikmati langsung.
Kemudian untuk jangka menengah, pihaknya menargetkan akan menggelar pelatihan-pelatihan kewirausahaan, kepedulian dan lain sebagainya dengan sasaran anak yatim.
Sementara untuk jangka panjang, pihaknya akan menerapkan pola anak asuh. Di mana masing-masing anak yatim bakal memiliki orang tua asuh yang setidaknya dapat memenuhi kebutuhan anak yatim sehari-hari.
"Jadi kita ingin support sekaligus melakukan pendampingan terhadap mereka supaya mereka dapat sekolah lebih baik dan terjamin," tutur Gus Shodiq.
Nantinya jika anak yatim asuhan dari orang tua asuh yang telah diterapkan oleh Rumah Sedekah NU sudah besar dan berkeinginan untuk belajar wirausaha, dapat kembali ke Rumah Sedekah NU belajar berwirausaha dengan para wirausahawan.