JATIMTIMES - Publik tengah dihebohkan dengan beredarnya sebuah video lantaran berisi larangan umat muslim berwisata ke Candi Borobudur. Bahkan ustaz tersebut mengatakan bahwa wisata ke Candi Borobudur hukumnya haram.
Dalam ceramahnya, Ustaz Sofyan Chalid itu mengatakan haram hukumnya bagi umat Islam mengunjungi tempat ibadah agama selain Islam. Dalam hal tersebut dia membahas Candi Borobudur.
Baca Juga : Polemik Kepemilikan Lahan, Rocky Gerung Siapkan Gugatan Class Action
Di video itu Sofyan tampak membaca secarik kertas yang berisi pertanyaan, 'Apa hukumnya wisata ke tempat ibadah orang kafir contohnya Candi Borobudur?'.
"Hukumnya haram, karena itu termasuk persetujuan terhadap peribadahan mereka makanya kita tidak boleh duduk-duduk bersama orang yang menghina agama. Allah mengatakan kalau kamu duduk bersama mereka kamu seperti mereka," jawab Sofyan dalam video itu.
Menparekraf Sandiaga Uno pun turut memberikan tanggapan terkait video yang viral di media sosial itu. Sandiaga Uno mengatakan bahwa tugas Kemenparekraf sudah sesuai dengan Undang-Undang yang berlaku tentang pariwisata dan ekonomi kreatif.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga menyebut Candi Borobudur adalah destinasi prioritas yang harus dijaga dengan baik.
"Tentunya tugas dan fungsi kami di Kemenparekraf adalah sesuai dengan nomor 10 tahun 2009 dan Undang-undang nomor 24 tahun 2019 tentang pariwisata dan ekonomi kreatif dan pendapat-pendapat di masyarakat tentunya kita sebagai negara demokrasi ya mengacu kepada arahan atau panutan sesuai dengan bimbingan masing-masing dan di sini tentunya Kementerian Agama dan MUI yang memiliki otoritas," ujar Sandiaga.
Sandi juga mengatakan, pihaknya melihat kekuatan Indonesia ini adalah Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila yang betul-betul merepresentasikan keragaman di Tanah Air.
Ia pun menceritakan sejarah kesultanan Demak Bintoro bahwa Walisongo dan tentunya Raden Fatah sebagai sultan pertama justru sangat menghargai kearifan lokal maupun budaya yang sudah ada. Candi Borobudur merupakan destinasi prioritas yang Sandi lihat sebagai 'a Living Monument'.
Baca Juga : PPKM Level 4, 3, 2, dan 1 Diperpanjang Lagi, Bioskop Mulai Diizinkan Dibuka
"Saya selalu bilang kita justru belajar ke Borobudur, setiap kali saya ke Borobudur saya belajar tentang aspek dan sudah me-launching di beberapa sosial media baik Kemenparekraf maupun sosial media yang terkait bahwa kita mendapatkan begitu banyak kearifan-kearifan tentang berbangsa bernegara berkehidupan sehari-hari itu justru dari Borobudur. Ini yang kami pegang teguh," tambahnya.
Kendati demikian, keragaman pendapat dikembalikan pada keyakinan masing-masing. Namun Sandi meyakini bahwa Islam memiliki toleransi yang tinggi terhadap agama lain.
"Saya memegang keyakinan bahwa kita menganut Islam yang rahmatan lil alamin, Islam yang sangat toleransi terhadap umat beragama lain. Kami ingin menjadi berkah menjadi rahmat bagi semesta alam dan Borobudur itu adalah bagian dari alam dan kita harus menjaga tentunya sesuai dengan status Borobudur sebagai destinasi super prioritas dan sekarang juga Borobudur sebagai Unesco heritage yang harus kita jaga, jadi itu pendapat saya," lanjutnya.
Diketahui, Candi Borobudur bahkan menjadi magnet dan pembuka ekonomi kreatif dan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Bagi Sandi, hal itulah yang patut masyarakat syukuri dan harus dijaga dengan baik.