JATIMTIMES - Camat Klojen Drs Heri Sunarko, mengapresiasi adanya Program Rumah Ibadah Bergerak (RIB) yang diinisiasi Direktur Jatim Times Network Lazuardi Firdaus bersama sejumlah komunitas di Malang Raya. Hal itu diungkapkan pria yang juga Ketua Kwartir Cabang Pramuka Kota Malang itu kala diundang dalam peninjauan Tim RIB ke Masjid percontohan program RIB Masjid Al Fattah Ali.
Dijelaskan Heri, jika RIB merupakan sebuah inovasi yang cemerlang. Hal ini lantaran membalikkan sebuah keadaan 360 derajat, di mana Masjid dijadikan tempat sebagai tonggak dalam penanggulangan Covid-19. Masjid bukan lagi ditakuti sebagi lokasi yang dianggap menjadi cluster penyebaran Covid-19.
Seperti diketahui, jika selama ini, masjid atau tempat ibadah lainnya dilakukan penutupan akibat pandemi Covid-19 yang menyebar luas. Masjid selama ini malah dianggap menjadi lokasi penyebaran atau cluster rawan.
"Saat diundang dalam sebuah kegiatan di daerah Bareng, saya dapat pencerahan awal, pertama kali saya tau, dalam hati saya Insya Allah. Ini (RIB) benar-benar inovasi, di mana membalikkan sebuah keadaan (menjadikan masjid pusat penanggulangan Covid-19)," terangnya.
Lebih lanjut dijelaskannya, jika gerakan RIB berjalan masif dan terus konsisten, tentunya hal tersebut akan memiliki impact sangat bagus. Bahkan, tak lagi menjadi program dari sebuah daerah semat, namun bisa menjadi program nasional.
"Kalau sudah bisa digerakan bersama diawali komunitas muslim ke komunitas lain. Jadi kekuatan baru tanpa melihat agamamu apa. Sinergitas yang luar biasa sekali. Akan jadi langkah nasional. Kalau jadi langkah nasional dari bumi Arema akan bisa menjadi program yang luas biasa di nasional," tuturnya.
Adanya RIB juga menarik perhatian dari salah satu pendeta di sebuah Gereja di Malang. Dijelaskan Heri, saat itu ia memberikan informasi tentang RIB kepada pendeta tersebut. Tak dinyana, Pendeta tersebut antusias untuk bisa, mengetahui lebih dalam terkait RIB.
"Ya sempat tanya juga, bisa mungkin dijalankan di Gereja. Terus langsung saja saya kasih kontak dari inisiatornya," terangnya.
Ke depan, dikatakan Heri pihaknya akan menggerakkan lurah untuk mengimbau kepada warganya dan agar tempat-tempat ibadah yang ada diwilayahnya ikut bergerak. Sehingga, program ini nantinya tak hanya insidentil saja namun terus dilakukan secara berkelanjutan.
"Semua kelurahan lain ikut bergerak. Saya satu juta persen mendukung. Harus terus berlanjut jangan hanya insidentil. Bagaimana menjadikan RIB pusat sumber dari pemberdayaan. Tak melihat agama tapi bagaimana menghadapi covid ini," paparnya.
Baca Juga : Imbas Nyata Adanya RIB, Prof Bisri: RW 4 Ijo Royo-Royo
Tak hanya itu, antusias dan dukungan Heri juga ditunjukkan dengan menawarkan untuk melibatkan kawan-kawan Pramuka di Kota Malang yang jumlahnya ratusan. Sehingga, dengan gerakan masif dari berbagai pihak, tentunya akan semakin membawa dampak positif, khususnya dalam penanggulangan Covid-19.
"Dampaknya juga lebih meluas lagi," tukasnya.
Sementara itu, dalam Program RIB, juga terdapat penempelan stiker di setiap rumah yang juga membantu pemerintah atau pihak terkait dalam melakukan pendataan masyarakat yang sudah divaksin. Penempelan stiker ini telah diterapkan dikawasan RW 4 Kelurahan Penanggungan.
Dengan informasi ini, tentunya akan membantu dalam percepatan pihak terkait melakukan upaya vaksinasi bagi masyarakat yang memang belum divaksin.
"Stiker ini juga jadi inovasi dan ide yang bagus. Sebagai informasi warga yang sudah maupun belum divaksin, ini akan bagus sekali jika dilakukan secara meluas, bisa dicontoh untuk tempat lain," pungkasnya.