JATIMTIMES - Tak tercatat dalam sejarah, ternyata hubungan antara Haramain (Makkah dan Madinah) dengan Nusantara (Indonesia) telah terbina sejak dulu yakni pada masa kenabian. Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah tentu merupakan peristiwa bersejarah bagi umat Islam.
Tak banyak yang tahu, sebelum hijrah ke Madinah (Yastrib), Rasulullah dan para sahabat melakukan hijrah pertama kali ke negeri Habsyah (Ethiopia). Namun ternyata, saat berada di Habsyah rombongan Nabi sempat melakukan perjalanan ke Indonesia melalui kota pelabuhan Barus yang terletak di pesisir barat Sumatera.
Baca Juga : Dukung Polisi Ungkap Kasus Honor Pemakaman Covid-19 Libatkan Pejabat, Warga Jember Mulai Turun Jalan
Kedatangan sahabat Nabi ke Barus itulah yang menjadi awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Melansir melalui tayangan YouTube Audio Dakwa, Dai pendiri Quantum Akhyar Institute, Ustaz Adi Hidayat menerangkan dalam ceramahnya, jika Rasulullah menerima wahyu pada tahun 610 Masehi.
Dalam video berjudul "Terbongkar! Rombongan Nabi Sempat Hijrah ke Indonesia Sebelum ke Madinah?" diceritakan oleh Ustaz Adi, kala itu, Rasulullah berusia 40 tahun. Pada fase awal 5 tahun pertama, Nabi SAW diketahui melakukan dakwah secara sembunyi dengan bimbingan Allah SWT.
Hingga akhirnya, pada tahun 615 Masehi turunlah wahyu dan perintah Allah SWT kepada Nabi SAW untuk berdakwah secara terang-terangan. "Yaa Ayyuhal-muddatssir, wahai orang yang berselimut! Bangunlah, lalu berilah peringatan! dan agungkanlah Tuhanmu, (Surah Al-Muddatstsir 1-3).
Namun, karena adanya perlawanan keras dari kaum kafir Quraisy dan penyiksaan terhadap sahabat Nabi, maka beliau meminta para sahabat yang dipimpin Ja'far bin Abi Thalib RA untuk hijrah ke Habsyah. Di tahun 615 itulah menjadi tahun hijrah pertama dalam sejarah Islam.
Dalam perjalanan hijrah tersebut, rombongan Nabi diterima oleh Raja Habsyah bernama Najasyi, raja yang dikenal baik dan akhirnya memeluk Islam. Dari perjalanan hijrah itu Nabi SAW dan sahabat mulai mengembangkan dakwah Islamiyah.
Saat diperlakukan baik di Habsyah, sebagian sahabat pun lalu melanjutkan ekspedisinya. Rombongan sahabat kemudian bertolak dari Ethiopia menuju negeri China. Namun melakukan perjalanan menuju China, para sahabat lebih dulu singgah di Kota Barus (kota pelabuhan di pantai Barat Sumatera Utara).
Di sana, mereka menebarkan risalah Islam hingga menyebar ke Aceh, pulau Jawa hingga ujung Papua. Bahkan dakwah para sahabat ini sampai ke Malaysia, Brunai Darussalam Filipina dan Thailand Selatan.
Baca Juga : Persekutuan Islam-Kristen Pasti Terjadi ( Bagian 2-Tamat) Oleh Anwar Hudijono
Momen itulah yang menjadi sejarah masuknya Islam ke Nusantara dan disebarkan langsung oleh para sahabat Nabi. Sehingga, jika ditanya kapan fase penyebaran Islam di Nusantara, maka jawabannya ialah pada abad ke 7 Masehi saat rombongan sahabat Nabi datang ke Barus. Namun, mengapa dalam sejarah hal ini tidak terungkap?
Karena ada orientalis yang kerjanya sengaja membuat rekayasa sejarah untuk mengaburkan sejarah penyebaran Islam di Indonesia. Untuk diketahui, Barus berjarak 414 Km dari Kota Medan arah Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Di Barus, disebutkan jika ada banyak makam aulia dan ada yang berukuran hingga 7 meter. Menurut ulama ahli sejarah, sahabat Nabi yang menebarkan dakwah ke Indonesia melalui Barus ialah 'Abdurrahman bin Mu'adz bin Jabal dan puteranya Mahmud dan Ismail.
Mereka berdakwah dan wafat di Barus sekitar tahun 625 Masehi. Atau bertepatan dengan 10 tahun setelah hijrah pertama rombongan Nabi ke Habsyah pada tahun 615 Masehi.
Selain itu ada yang menyebut bahwa sahabat nabi yang berdakwah ke Indonesia melalui Barus yakni Sa'ad bin Abi Waqos yang akhirnya wafat dan dimakamkan di Guang Zsu (Cina).