JATIMTIMES - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang akan membuka 2 gerai atau tempat vaksinasi baru. Kedua tempat vaksinasi tersebut rencananya akan ditempatkan di Kantor Dinkes Kabupaten Malang Jalan Panji No. 120, Kepanjen dan di Kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Malang Jalan Raya Singosari No. 275, Singosari.
Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Arbani Mukti Wibowo, dibukanya 2 tempat vaksinasi tersebut sebagai bentuk upaya percepatan proses vaksinasi. Selain itu, target untuk segera mencapai herd immunity juga diharapkan semakin cepat.
Baca Juga : Wali Kota Batu Serahkan Insentif Penjaga Tempat Ibadah, Total Rp 1,8 Miliar Lebih
"Selama ini program vaksinasi alhamdulillah lancar terus, berkaca dari itu, kami akan membuka 2 gerai lagi, satunya di Kantor Dinkes dan satu lagi di Kantor Disparbud kita yang ada di Singosari," paparnya, hari ini, Senin (30/8/2021).
Arbani menjelaskan, meskipun di masing-masing tempat vaksinasi tetap ditarget, namun untuk realisasinya masih akan menyesuaikan potensi masing-masing lokasi. Termasuk jumlah kuota yang diberikan.
"Kalau di Kantor Disparbud Singosari kan ada pendapanya, kita kasih 1.000 dosis per hari nantinya, dan di kantor kami (Dinkes) akan disiapkan 1.500 dosis," terang Arbani.
Selain itu, pihaknya juga melakukan beberapa strategi agar percepatan vaksinasi ini dapat berjalan sesuai target. Yakni dengan membentuk tim vaksinator khusus. Dan rencananya, vaksinator ini akan ditugaskan secara bergilir.
"Kita ada 33 kecamatan untuk seluruh Kabupaten Malang, kalau ditargetkan 300 sehari, kan lumayan butuh banyak vaksinator, makanya sebisa mungkin dibutuhkan banyak vaksinator, yang nantinya akan ditugaskan secara bergilir, agar tidak jenuh," terang Arbani.
Baca Juga : Agar PTM Segera Dimulai, Lanud Abdulrachaman Saleh Bantu 1.500 Dosis Vaksin bagi Pelajar Jember
Ia pun merinci terkait berapa jumlah vaksinator yang akan ditugaskan. Termasuk dengan target dosis vaksin per harinya. Ia menyebut, setidaknya saat ini sudah ada 170 tim vaksinator. Menurutnya hanya tinggal menyusun strategi agar proses vaksinasi dapat berjalan efisien dan efektif.
"Jadi, kalaupun sehari 15.000 dosis, biasanya kalau per 500 dosis ada 2 tim, maka untuk 15.000 dosis dibutuhkan 60 tim, nah kalau kita gilir 2 kali, maka butuh 120 tim, alhamdulillah sudah terpenuhi 170 tim saat ini, sehingga tinggal kita atur strateginya saja bagaimana bisa efisien," pungkasnya.