TULUNGAGUNGTIMES - Desa Tunggulsari, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung masih merawat budaya Jawa setiap Suro atau Muharram. Untuk tahun 2021 atau hitungan Jawa bulan Suro kali ini, pemerintah desa bersama masyarakat menggelar rangkaian Suroan yang diisi dengan berbagai kegiatan sejak tanggal 4 hingga 20 Agustus 2021.
Salah satu kegiatan yang menjadi perhatian masyarakat Tunggulsari adalah tolak bala dengan membakar kemenyan atau dupa yang dilakukan tokoh masyarakat setempat.
Baca Juga : Terjun Mbangun Desa, Mahasiswa KKN Unisba Blitar Dampingi UMKM Batik Terdampak Pandemi
"Banyak rangkaian kegiatan bulan Suro atau Muharram tahun 2021 ini. Masyarakat kami melaksanakan sejumlah kegiatan yang dimaksudkan untuk bersih desa," kata Kades Tunggulsari Didik Girnoto Yekti, Rabu (25/8/2021).
Tidak hanya ritual Jawa untuk nguri-uri (melestarikan) tradisi yang sudah berjalan turun temurun, Pemdes Tunggulsari mengisi kegiatan dengan rangkaian Istigasah, khotmil quran dan santunan yatim piatu.
"Hal yang positif ini selain meningkatkan ukhuwah atau persatuan, juga sebagai momentum bagi masyarakat untuk berdoa bersama agar desa kami diberikan keselamatan di tengah pandemi ini," ujarnya.

Sedekah bumi atau selamatan warga tetap digelar meski dalam bentuk sederhana. Tanpa mengurangi maksud dan tujuan, Didik menjelaskan jika makna yang terkandung dalam ritual selamatan itu semata-mata bentuk syukur sekaligus harapan pada Tuhan agar wabah yang sekian lama terjadi segera berlalu.
"Masyarakat berdoa sesuai dengan keyakinan masing-masing. Kita semua berharap agar pandemi Covid-19 segera berlalu," ungkapnya.
Selain Suroan, Muharram bagi masyarakat di desa yang dikenal religius ini juga rutin menggelar santunan bagi anak yatim piatu. "Bagi yang mampu memberikan santunan bagi anak-anak yatim piatu, kemudian para ulama di desa bersama-sama khotmil quran dan Istigasah," paparnya.
Baca Juga : Desa Ngrejo Tulungagung Diproyeksikan Sebagai Sentra Kripik Pisang
Dengan mematuhi protokol kesehatan, menerapkan 5 M masyarakat secara kompak melaksanakan kegiatan ini dengan khidmat. Kepala Desa Tunggulsari hadir dan memimpin langsung masyarakatnya untuk peringatan hari besar Islam sekaligus tahun yang disakralkan dalam penanggalan Jawa itu.