TULUNGAGUNGTIMES - Desa Ngrejo, Kecamatan Tanggunggunung diproyeksikan sebagai sentra kripik pisang di Tulungagung. Pasalnya, desa yang terletak di wilayah Tulungagung Selatan ini terkenal sebagai daerah penghasil pisang (pisang Byar) terbesar yang produktifitasnya mencapai puluhan ton per hari.
"Desa Ngrejo mempunyai hutan pisang yang cukup luas, per hari bisa mencapai 10 ton lebih," kata Kepala Desa Ngrejo Sujarwo di kantornya, Rabu (25/8/2021).
Baca Juga : Jelang Pilwabup, Santer Isu PAW Fraksi PDIP DPRD Tulungagung
Melihat potensi alam tersebut, lanjutnya, pemerintah desa (Pemdes) melalui Bumdesa akan membuat produk olahan dari pisang dengan basis produksinya dari warga masyarakat setempat.
Menurut Sujarwo, pisang yang melimpah ruah itu selama ini hanya dijual mentah. Sehingga nilai jualnya juga rendah. Selain itu, dampak pandemi Covid-19 membuat permintaan pisang dari luar kota juga menurun drastis sehingga pisang sering kali busuk dan dibuang.
"Selama ini, kebanyakan dijual mentah (belum diolah), karena kemampuan mengolah tidak sebanding dengan jumlah bahan baku," ungkapnya.
Dijelaskannya, langkah awal mewujudkan sentra kripik pisang di Tulungagung, pemdes telah memfasilitasi warga untuk mendapat pelatihan ketrampilan dalam mengolah pisang.
Dengan pelatihan tersebut, diharapkan semua warga bisa memproduksi olahan pisang dan pemasaran dari produk itu akan dibantu Bumdesa.
"Dengan kekuatan produksi dari UMKM di 4 dusun, semoga bisa berkembang dan sentra produksinya nanti ada di Bumdesa sekaligus pemasarannya." tutupnya.
Di tempat yang sama, Sekretaris Desa Ngrejo Wiwik Agung Suryanto menambahkan, dalam mewujudkan desa sentra kriping pisang, pemdes telah menggelar pelatihan dengan mendatangkan narasumber tenaga teknis dari Kabupaten Tulungagung.
Dalam pelatihan tersebut, kata Wiwik, produk olahan kripik pisang ada beberapa macam varian rasa antara lain, original, manis, asin dan pedas.
Untuk diketahui, pelatihan pembuatan kripik pisang di Desa Ngrejo digelar Rabu (25/8/2021) yang diikuti oleh 20 peserta dari 4 dusun dengan sumber anggaran Dana Desa Tahun 2021.
Dikutip dari wikipedia, pisang tanduk atau pisang agung adalah salah satu kultivar pisang yang populer di Indonesia sebagai bahan dasar pisang goreng. Pisang ini juga populer dikenal sebagai "pisang byar" di Pulau Jawa, dikarenakan jantungnya yang langsung habis tanpa menyisakan bunga mandul.
Beragam manfaat pisang tanduk bagi kesehatan, seperti menyehatkan liver, sebagai asupan penambah sel darah merah, juga mampu meredakan gejala asma. Pisang tanduk juga menjadi sumber energi bagi tubuh jadi bisa menggantikan nasi jika memang diperlukan. Selain itu, pisang tanduk juga mengandung vitamin A, menyehatkan otak, melancarkan pencernaan, juga dikenal baik untuk kesehatan tulang dan otak.