KEDIRITIMES - Bagai bola salju yang terus menggelinding, kasus dugaan pelecehan seksual di lingkup kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri terus berlanjut.
Seiring berjalannya waktu, atas terbongkarnya kasus pelecehan seksual tersebut, muncul dugaan baru, yakni menyangkut jumlah pelaku hingga korban.
Baca Juga : Pengurusan Kependudukan Bisa Selesai Sehari, Bupati Kediri Launching Aplikasi Sahaja
Dugaan ini pun dilontarkan oleh Pimpinan Umum Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) IAIN Dedikasi Kediri Ahmad Eko Hadi. Diketahui dalam konteks ini, Eko Hadi juga sebagai tim advokasi terhadap korban kasus pelecehan seksual di IAIN Kediri.
Selain kasus yang diduga melibatkan dosen salah satu fakultas , lanjut Eko, pihaknya juga menerima berbagai aduan dengan pelaku yang berbeda. “Iya kemungkinan lebih dari satu. Sedangkan datanya masih dirahasiakan,” ucapnya.
Eko mengakui adanya sejumlah pengaduan kasus pelecehan seksual. Meski demikian, aduan tersebut masih belum memenuhi syarat bukti-bukti yang layak.
“Beberapa memang pernah ngomong saja ke LPM Dedikasi kalau pernah diperlakukan tidak pantas. Cuma itu belum diproses,” ujar dia.
Baca Juga : Setengah Tahun, 1.391 Kasus Perceraian di Kota Malang, Terbesar Ketiga karena Selingkuh
Sementara itu, saat tim liputan JatimTIMES.com menggali keterangan lebih jauh terkait adanya dugaan pelaku baru dengan menghubungi Sardjuningsih selaku kepala profil Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) IAIN Kota Kediri, dia mengatakan saat ini terkait jumlah pelaku masih tetap sama, yakni satu orang.
Walau demikian, dirinya mengaku dalam kasus ini, tidak tertutup kemungkinan terjadi penambahan pelaku maupun korban. "Semua masih kami bungkus karena dalam hal ini masih perlu bukti-bukti penunjang lainnya," ungkapnya.