BATUTIMES - Sebanyak 500 pelajar divaksin di SMKN 3 Kota Batu, Rabu hari ini (04/08/2021). Para siswa diberi jenis vaksin Sinovac.
Upaya vaksinasi tersebut agar generasi milenial terhindar dari Corona Virus Disease (covid-19). Dan, harapannya, peserta didik bisa menjalankan aktivitas belajar tatap muka dengan aman.
Baca Juga : Dengan 5M, Prodi PG PAUD Unikama Cetak Pendidik Anak Usia Dini Berkompeten
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg Kartika Trisulandari menyatakan bahwa pada Rabu (04/08/2021) diadakan vaksinasi masal untuk kalangan pelajar. Itu artinya digelar vaksin serentak di seluruh Indonesia untuk pelajar. Tidak kecuali di Kota Apel.
Upaya tersebut agar generasi muda-mudi kebal dan bebas dari covid-19. Dan, mereka bisa kembali belajar bersama secara tatap muka.
Kartika menyatakan, pencanangan vaksin dijatah dari Kementerian Kesehatan RI sebanyak seribu lebih dosis. Rencananya dibagi dua tahap bagi anak sekolah usia 12 sampai usia 18 tahun di Kota Batu.
Dan, pencanangan secara serentak dipantau langsung Gubernur Khofifah Indar Parawansa via daring. Sebelumnya, pendaftaran dimulai sekitar pukul 08.00.
Kartika menambahkan bahwa sasarannya terbagi dua sesi agar tidak berkerumun. Yaitu 4 Agustus dan 5 Agustus.
"Seribu vaksin Sinovac secara serentak. Vaksinnya sudah teruji dan sangat layak buat pelajar. Suntikan pada intraotot. Gratis. Sebab, semua biaya ditanggung pemerintah. Tinggal siswa datang langsung disuntik," ujar dia.
Baca Juga : Bertahap, Pemkot Targetkan 100 Persen Pelajar Kota Malang Segera Tervaksinasi
Sementara itu, Dian Wahyuning Astuti, wakil kepala urusan bidang hubungan masyarakat (humas) dan Industri SMKN 3 menambahkan, menurut data induk ada sebanyak 1.027 siswa-siswi di sekolahnya. Namun, tidak semua murid bakal divaksin. Lantaran ada yang sudah divaksin di tiap desa atau ada yang sedang dalam proses penyembuhan dan pemulihan kesehatan.
"Penjaringan siswa-siswi SMKN 3 untuk divaksin Sinovac. Siswa -siswi didata dan dikawal," kata Dian.
Guru yang mengajar di Jurusan Produksi Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) SMKN 3 itu berharap semua muridnya dapat divaksin. Sebab, sudah dua tahun ajaran, peserta didiknya belum melakukan pembelajaran tatap muka. Selama ini hanya lewat daring alias sekolah online. Padahal ada mata pelajaran yang perlu diimplementasikan di lapangan.
"Selama ini via daring tidak maksimal. Siswa sekadar melihat secara online. Butuh keterampilan terjun ke lapangan. Semoga vaksin ini jadi ikhtiar. Dan tatap muka segera terwujud. Selama ini juga menunggu surat edaran dari Dinas Pendidikan Provinsi Jatim," imbuh Dian.