Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pelaksanaan PPKM Level 4 Kota Malang Disorot Pemerintah Pusat

Penulis : Arifina Cahyati Firdausi - Editor : Pipit Anggraeni

03 - Aug - 2021, 13:24

Placeholder
Wali Kota Malang, Sutiaji. (Arifina Cahyanti Firdausi/MalangTIMES).

MALANGTIMES - Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 yang masih diperpanjang hingga 9 Agustus 2021 mendatang menjadikan sejumlah daerah disoroti pusat.

Malang Raya, yakni Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu disebut sebagai beberapa di antara wilayah yang masih membutuhkan perhatian khusus dalam penanganan pandemi Covid-19.

Baca Juga : PPKM Level 4, Ini Kebijakan Pemkot Blitar untuk Ibadah di Masjid dan Musala

Wilayah Kota Malang ikut disoroti lantaran jumlah kasus harian Covid-19 dan pasien yang meninggal dunia masih cukup tinggi. 

Menanggapi itu, Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan, hal yang disoroti akan penilaian penanganan Covid-19 di Kota Malang tak hanya berdasar angka kematian yang tinggi. Namun juga berkaitan dengan Bed Occupancy Rate (BOR) hingga proses percepatan vaksinasi.

"Angka kematian kita (Kota Malang), secara nasional di Provinsi Jawa Timur kita masih tinggi. Surabaya itu lebih dari 80 per hari, di Kota Malang ini bisa dilihat bukan hanya angka kematian, tapi BOR,  juga termasuk herd immunity masalah vaksin," ujarnya, Selasa (3/8/2021).

Sutiaji menambahkan, saat ini pemanfaatan dari BOR di rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Malang tak hanya untuk warga di wilayah ini saja. Melainkan, banyak dihuni oleh warga luar daerah. "Jumlah BOR kita 1.007 , warga Kota Malang yang di rumah sakit itu jumlahnya 300 an, dibawah angka 50 persen," imbuhnya.

Namun, yang menjadi perhatian Pemerintah Kota (Pemkot) Malang saat ini berkaitan pula dengan BOR IGD dan ICU di rumah sakit rujukan yang masih penuh 100 persen. Mengingat, situasi di Kota Malang tidak bisa disama ratakan dengan kota-kota besar lainnya di wilayah lain.

"Ini masih kita upayakan, BOR Kota Malang tidak sama dengan kota-kota besar seperti Surabaya, Semarang yang memiliki BOR luar biasa. Rumah sakit rujukan provinsi banyak, RS lapangan banyak di skala regional ditaruh sana," jelasnya.

Sebagai informasi, hingga kemarin (Senin, 2/8/2021) Kota Malang masih tercatat ada 82 penambahan kasus baru. Kini, total kasus Covid-19 mencapai angka 11.424, dengan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 7.500 ada penambahan 184. Kemudian, pasien yang meninggal dunia ada 812 atau bertambah 11, dan yang masih dalam pantauan totalnya 3.112.

Baca Juga : Kasus Covid-19 Menurun, Anggota Komisi A Arif Fathoni: Ayo Hati Kita Fun!

Karena itu, upaya untuk penanganan Covid-19 terus dioptimalkan. Salah satunya dengan penyediaan isolasi terpusat (Isoter) yang nantinya akan ada di setiap kecamatan. Termasuk, bekerja sama dengan perguruan tinggi guna menjadi penanggung jawab di masing-masing wilayah.

"Isoter kan kita bangun, nanti yang diisoter untuk orang-orang yang bergejala ringan. Termasuk juga kami minta kepada perguruan tinggi yang punya fakultas kedokteran dan keperawatan untuk menjadi penanggung jawab di masing-masing kecamatan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Malang Raya menjadi sorotan dalam pelaksanaan PPKM Level 4 bersama beberapa daerah lainnya di Indonesia. Di antaranya, Bali, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan Solo Raya.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, di mana sejumlah daerah itu harus mendapat perhatian khusus karena sejumlah faktor. Seperti, masih tingginya jumlah kasus terkonfirmasi, positivity rate, dan angka kematian warga akibat Covid-19.


Topik

Pemerintahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Arifina Cahyati Firdausi

Editor

Pipit Anggraeni