INDONESIATIMES - China saat ini kembali "diamuk" oleh virus Covid-19 varian Delta. Akibatnya, China harus kembali menerapkan lockdown di sejumlah daerah dengan total populasi sekitar 2,7 juta orang demi meredam kasus Covid-19 yang terus melonjak.
Di Zhuzhou, Provinsi Hunan, mengunci wilayahnya dan melarang 1,2 populasi di daerah tersebut untuk tidak keluar rumah mulai Senin (2/8/2021) hingga 3 hari mendatang.
Baca Juga : Vaksinasi Ibu Hamil, Kemenkes Terbitkan SE
"Situasi masih suram dan rumit," demikian pernyataan pemerintah Zhuzhou saat mengumumkan lockdown tersebut, dikutip melalui AFP.
Sementara, daerah dekat Zhuzhou, Zhangjiajie, juga menerapkan lockdown ketat terhadap 1,5 juta warga setelah mengalami lonjakan Covid-19 sejak bulan lalu. Lonjakan kasus Covid di China belakangan ini berawal dari klaster bandara di Nanjing.
Diketahui, terdapat 9 petugas kebersihan di bandara tersebut yang teridentifikasi positif Covid-19. Para petugas bandara itu disebut tertular setelah membersihkan pesawat yang baru tiba dari Rusia dan membawa penumpang positif virus Covid-19.
Sejak saat itu, kasus Covid-19 di China terus bertambah. Pada akhir pekan lalu, China melaporkan lebih dari 70 kasus baru, sementara Senin kemarin pemerintah mencatat 55 infeksi Covid-19 baru.
Baca Juga : Hasil Penipuan Pengusaha Properti, Kuasa Hukum: Oknum DPRD Kota Malang juga Terima Uangnya
Berdasarkan data pemerintah setempat, Covid-19 varian Delta sudah menyebar di lebih dari 20 kota dan belasan provinsi. Lonjakan ini terjadi di tempat-tempat yang dikenal sebagai kawasan wisata.
Pemerintah setempat pun lantas meminta agar semua pihak menghentikan perjalanan ke daerah-daerah tersebut. Sejauh ini, China telah melaporkan total 93.005 infeksi Covid-19 sejak awal pandemi menyebar dari Kota Wuhan akhir 2019 lalu. Hingga kini, China telah memberikan lebih dari 1,6 miliar dosis vaksin Covid-19 per 30 Juli.