MALANGTIMES - Kasus Covid-19 di Kota Malang yang masih tinggi, menjadi sorotan banyak. Apalagi, pasien terkonfirmasi positif banyak yang menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Hal ini pula yang menjadi sorotan DPRD Kota Malang. Dalam hal ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang diminta lebih menguatkan proses penanganan Covid-19, mengingat jumlah kasus yang masih cukup tinggi.
Baca Juga : Menko Airlangga Jelaskan Sejumlah Faktor yang Bisa Bantu Perekonomian Nasional Saat PPKM
Sebagai informasi, hingga kemarin (Senin, 26/7/2021) kasus terkonfirmasi positif baru masih bertambah sebanyak 104. Kini total kasus Covid-19 di Kota Malang terhitung sejak Maret 2020 lalu mencapai 10.168. Dari jumlah tersebut, pasien yang sembuh totalnya sebanyak 6.733, pasien yang meninggal dunia tercatat totalnya kini 738, dan yang masih dalam pemantauan ada 2.697.
Anggota Komisi B DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji menyatakan, dengan kondisi saat ini, pihaknya mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyediakan fasilitas Safe House atau rumah isolasi pasien Covid-19 dengan kategori OTG (Orang Tanpa Gejala) di setiap kelurahan.
Fasilitas ini, menurutnya juga sebagai upaya untuk menekan klaster keluarga yang juga mendominasi penambahan kasus setiap harinya karena isolasi mandiri (isoman). "Perlunya safe house di setiap kelurahan bagi penderita Covid-19 tanpa gejala ini untuk menekan angka klaster keluarga," ujarnya.
Di samping itu, Bayu menambahkan, koordinasi dengan pejabat setempat di setiap wilayah dalam penanganan Covid-19 di Kota Malang diharapkan terus dioptimalkan. Sehingga, ketika ada persoalan di lapangan bisa saling dicarikan solusi bersama.
"Kami juga mendorong untuk terus dilakukan sinergi dan kolaborasi para pemangku kewenangan di kelurahan. Apapun kendala dan masalah di lapangan di carikan solusi yang terbaik. Pak RT selaku ujung tombak di lingkungan bisa mengayomi warganya," imbuhnya.
Baca Juga : Jatim Sumbang Angka Kematian Nakes Tertinggi di Indonesia akibat Covid-19
Tak hanya itu, Politisi PKS ini juga mengharapkan Pemkot Malang untuk lebih perhatian dan mencarikan upaya solutif dalam penanganan Covid-19. Baik itu dari segi kesehatan, sosial, hingga ekonomi. Termasuk, penggunaan APBD yang diharapkan bisa secara maksimal saat ini penggunannya difokuskan untuk penanganan Covid-19.
"Karena selama ini terkesan hanya sekedar penegakan sanksi dan larangan saja kepada masyarakat, sisi solusi dampaknya tidak terjangkau dengan optimal," tandasnya.