INDONESIATIMES - Tenaga kesehatan (nakes) di Jawa Timur terus berguguran setiap hari. Hingga kini tercatat ada 479 nakes yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
Angka kematian nakes di Jatim ini yang tertinggi di Indonesia. Dari 479 nakes, 194 di antaranya adalah perawat, 113 dokter, dan sisanya tenaga kesehatan penunjang lainnya.
Baca Juga : Kasus Covid-19 Mengganas, Ratusan Dokter di Malaysia Mogok Kerja
Angga tersebut mengalahkan Jawa barat dan DKI Jakarta yang ada di peringkat 2 dan 3. Selama 25 hari terakhir, memang selalu ada nakes yang meninggal.
Terbaru, dalam sehari 4 perawat meninggal akibat Covid-19. Terkait hal ini, pemerintah diharapkan memberi perhatian khusus untuk permasalahan nakes di Jatim dan meminta vaksinasi terus digencarkan.
Data kematian nakes di Jatim ini diungkapkan oleh Prof Dr Nursalam, Ketua DPW Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jatim. "Iya (angka kematian nakes di Jatim) tertinggi se-Indonesia. Termasuk perawat juga," kata Prof Nursalam.
Nursalam juga menyebut bahwa insentif kepada nakes juga sering terlambat. "Insentif nakes banyak yang belum dibayarkan. Sedangkan, banyak nakes yang tumbang juga karena terpapar Covid-19," bebernya.
Bahkan, sejak 1 Juni 2021 sampai hari ini, ada total 1.062 perawat yang terpapar Covid-19, 83 di antaranya meninggal dunia. Nursalam berharap, pemerintah khususnya di Pemprov Jatim bisa memberi perhatian serius kepada para nakes.
Diketahui, jumlah kasus kematian nakes di Jatim tersebut berarti hampir 32 persen dari seluruh kematian nakes di Indonesia.
Baca Juga : Peningkatan Kasus Covid-19 Fluktuatif, Bupati Kediri Gelar Rapat Pembentukan Rumah Sakit Darurat Sementara
Di sisi lain, dalam penerapan PPKM Level 4 ini, Jatim juga menjadi daerah yang menyumbangkan angkat kematian akibat Covid-19. Per 25 Juli, kasus meninggal akibat Covid-19 mencapai 1.266 kasus.
Adapun kasus kematian akibat Covid-10 tersebar di 30 provinsi dan Jatim berada di posisi pertama. Dari data itu, tercatat 5 provinsi dengan penambahan kasus baru tertinggi.
Kelima provinsi itu, ialah Jawa Timur (318 kasus), Jawa Tengah (264 kasus), DKI Jakarta (157 kasus), Jawa Barat (123 kasus), dan Kalimantan Timur (73 kasus baru).