BANYUWANGITIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi diharapkan mampu menyusun regulasi terkait lingkungan. Di mana dalam setiap acara yang digelar oleh pemerintah, kantor/lembaga swasta maupun masyarakat menggunakan bahan ramah lingkungan.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Widie Nurmahmudi Ketua Kelompok Perajin Anyaman Bambu Dusun Papring, Kelurahan/Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, Senin (19/7/2021).
Baca Juga : Paripurna KUA/PPAS, Ketua DPRD Trenggalek: Pembahasan Wajib Selesai 1 Bulan
Menurut dia, dalam suasana merayakan hari-hari besar Islam maupun acara pemerintah yang lain diupayakan menggunakan peralatan dan sarana prasarana yang menggunakan bahan ramah lingkungan.
Dalam hari raya Idul Adha tahun ini kelompoknya mampu menjual sekitar 10 ribu besek yang rencana digunakan untuk tempat daging kurban yang dibagikan kepada warga masyarakat di wilayah Banyuwangi.
Widie menuturkan, harga besek bambu yang dihasilkan kelompoknya dijual ke pasaran dengan harga mulai harga Rp 2 ribu sampai dengan harga Rp 9 ribu. Sejauh ini, lanjut mantan penyiar radio itu, baru beberapa kantor/instansi pemerintah di Banyuwangi yang memesan besek untuk bungkus daging.
”Sedangkan untuk ormas keagamaan yang mulai tahun lalu memesan pada kami adalah DPD LDII Kabupaten Banyuwangi. Sedangkan yang lain belum,” imbuhnya.
Baca Juga : Kreatif, Warga se RT Manfaatkan Barang Bekas Menjadi Lampion
Selain besek bambu ada beberapa produk hasil karya perajin Anyaman Bambu Dusun Papring, antara lain tas, souvenir, meubeler, konstruksi dan lain sebagainya.
Lebih lanjut Widhi menambahkan, sampai saat ini pihaknya mendapatkan support dari BUMN, PLN Peduli, Pertamina, Perhutani. ”Sedangkan Pemkab Banyuwangi kami mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan mutu dan kualitas produk agar mampu bersaing di pasaran,” pungkasnya.