KEDIRITIMES - Di masa pemberlakuan PPKM Darurat seperti saat ini tak membuat masyarakat serta merta berdiam diri di rumah saja. Banyak masyarakat yang justru meluangkan waktunya untuk berkarya, seperti warga RT 1 RW 12 Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri.
Di mana mereka membuat kreativitas dengan memanfaatkan bahan bekas yang sudah tidak terpakai dijadikan sebuah lampion atau lampu hias.
Baca Juga : Pria Paro Baya Meninggal Mendadak di Depan Gudang Pupuk
Edy Sumarsono, Ketua RT setempat mengaku, gotong royong warga membuat lampion ini tak lepas adanya lomba kebersihan dan keindahan lingkungan yang diselenggarakan oleh pihak Kelurahan Burengan dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan RI pada Agustus mendatang.
Dari hal itu, warga pada akhirnya memiliki ide untuk membuat lampion dari bahan baku bekas seperti baskom, botol air mineral, sedotan hingga lampu bohlam.
Bulan Agustus selalu menjadi bulan yang dinanti bagi warga negara Indonesia. Sebab perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia itu biasanya selalu ramai dengan berbagai lomba pembangkit semangat dan penuh nuansa kegotongroyongan.
Momen Agustusan inilah yang juga dimanfaatkan masyarakat RT 1 RW 12 Kelurahan Burengan Kecamatan Pesantren Kota Kediri yang mempunyai cara sendiri untuk mengekspresikan kegembiraannya menyambut bulan Agustus.
Tiap-tiap desa membuat dan memasang lampion. Lampion-lampion itu diletakkan di depan rumah masing-masing warga.
Uniknya, bahan baku pembuatan lampion itu tidaklah mahal. Bahkan sebagian di antaranya memanfaatkan limbah plastik yang ada di sekitar mereka. Mulai dari baskom bekas, botol air mineral yang dibentuk seperti bola dengan bagian tengah dipasangi bohlam.
Baca Juga : Gugur Karena Covid-19, Ahli Waris Nakes Peserta BPJS Ketenagakerjaan Terima Santunan
Edy Sumarsono selaku Ketua RT setempat mengatakan, pembuatan lampion ini bermula dari adanya lomba kebersihan dan keindahan dari kelurahan setempat. Dari hal itu, dirinya bersama warga lainnya sepakat untuk membuat lampion dengan tujuan memperindah lingkungan.
"Untuk pembuatannya memang dikerjakan secara bersama-sama di lingkungan RT 1 RW 12. Dan ini sudah terbuat kurang lebih 50 buah lampion," ujarnya.
Edy mengatakan, bermula dari mengikuti lomba kebersihan di lingkungan setempat, ternyata lampion buatannya ini juga banyak diminati oleh masyarakat luar.
"Setelah diposting di Facebook, ternyata banyak juga yang minat untuk membeli. Namun saat ini kami masih fokus terhadap pemenuhan kebutuhan warga setempat terlebih dahulu. Setelah itu selesai, baru kita akan coba penuhi permintaan dari luar," ungkapnya.