TULUNGAGUNGTIMES - Kesadaran masyarakat untuk mematuhi upaya pemerintah melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Tulungagung semakin baik. Namun, masih ada saja pihak tidak bertanggung jawab yang justru menyebar berita hoax.
Setelah Kominfo Jatim menyatakan bahwa ajakan untuk tidak menyebar berita covid-19 adalah berita bohong atau hoax, polisi bergerak cepat melakukan penyelidikan. "Sesuai yang disampaikan Polda Jatim, kami di Polres Tulungagung juga melakukan langkah penyelidikan terkait beredarnya poster ajakan itu," kata Kasubag Humas Polres Tulungagung Iptu Tri Sakti Syaiful Hidayat, Sabtu (17/07/2021).
Baca Juga : Wanita Asal Malang Curi Celana Dalam di Toko Modern Tulungagung
Menurut Tri Sakti, apa pun bentuk upaya yang justru tidak sesuai dan mengganggu berjalannya PPKM Darurat dapat dilaporkan ke Satgas Aman Nusa II. "Banyak hal yang dilaporkan. Adanya kegiatan yang berkerumun, kesulitan oksigen, sampai informasi yang meminta masyarakat tidak percaya covid-19," ujarnya.
Selain melakukan patroli cyber, polisi akan melalukan penyelidikan terkait kegiatan kontra-produktif yang kini dijalankan siang dan malam bersama seluruh komponen masyarakat. "Akan kami lakukan penyelidikan, apalagi menyangkut berita hoax," ungkap Tri Sakti.
Hal yang sama sebelumnya dtegaskan Polda Jatim. "Kami akan dalami karena berdasarkan Kominfo, itu hoaks," kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Gatot Repli Handoko.
Gatot kemudian mengimbau agar masyarakat tidak segan melaporkan berita hoaks selama PPKM Darurat. Adapun laporan itu bisa melalui layanan hotline yang sudah disediakan oleh Satgas Aman Nusa II.
"Silakan laporkan di layanan hotline kami. Sebab, kami bekerja tidak bekerja sendiri. Jadi, kami bekerja dengan stakeholder terkait, termasuk masyarakat," terangnya.
Baca Juga : Haji Yang Tertunda Bersama Nabi (5 Tamat)
Di media sosial sebelumnya, telah viral beredar poster di sejumlah grup WhatApp dan Facebook. Poster yang berseliweran berisi ajakan kepada masyarakat untuk tidak menyebarkan berita tentang covid-19.