MALANGTIMES - Universitas PGRI Kanjuruhan Malang (Unikama) mencetak sumber daya unggulan lagi. Terbukti, mahasiswa Unikama kembali menorehkan prestasi dengan lolos seleksi dalam seleksi Program Transfer Kredit Internasional 2021.
Mahasiswa itu adalah Elisabet Dyah Widyawati. Dia lolos dalam program transfer kredit dan nantinya akan mengikuti perkuliahan dengan University Utara Malaysia selama satu semester.
Baca Juga : Begini Ketentuan Pemotongan Kurban saat PPKM Darurat, Kemenag Minta Distribusi Pintu ke Pintu
Dijelaskan Elisabet, awalnya untuk bisa lolos dalam program tersebut, dirinya melalui sejumlah tes maupun harus melengkapi sejumlah persyaratan. Syarat yang dibutuhkan salah satunya adalah memiliki sertifikat bahasa. Selain itu, terdapat tes wawancara berbentuk video.
"Tapi untuk sertifikat bahasa sama kampus dibantu dipermudah sehingga syarat-syaratnya bisa dilengkapi. Untuk syaratnya sendiri juga ada ketentuan minimal indeks prestasi kumulatif (IPK). Setelah semua lengkap, biodata, video wawancara juga sudah diserahkan ke biro Unikama," ungkapnya.
Setelah seleksi dari tahap kampus dan dinyatakan layak, terdapat seleksi proposal ke Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Di sana persaingan proposal dengan perguruan tinggi lainnya harus dilewati.
"Bersyukur dari Unikama lolos. Ada dua orang dari Unikama," terang mahasiswa Prodi Sastra Inggris ini.
Setelah dinyatakan lolos, mahasiswa kemudian akan mengikuti perkuliahan di universitas yang dipilih secara daring. Namun tentu, tidak semua mata kuliah diambil. Dan perkuliahan inteenasional itu nantinya akan tetap diakui di kampus asal.
"Jadi, kami hanya difasilitasi 8 SKS dari maksimal 24 SKS yang diambil perbsemester. Saya mengambil 8 SKS itu. Sisanya diambil di kampus asal," ungkap mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra ini.
Baca Juga : Membanggakan, Mahasiswa FEB Unisma Lolos PHP2D 2021
Piihan kampus di luar negeri sebetulnya bukan hanya di Malaysia. Juga ada kampus-kampus dari Thailand maupun India. Tetapi Elisabet lebih memilih kampus di Malaysia karena pertimbangan peringkat kampus yang cukup bagus.
"Saya lihat rangking dari semua mitra kampus. Kalau saat ini perkuliahan belum dimulai, perkiraan ya di bulan-bulan pada akhir tahun ini. Masih belum ada informasi lagi" kata Elisabet
Dengan adanya Program Transfer kredit Internasional ini, Elisabet berharap bisa memberikan kebermanfaatan, baik untuk kampus maupun dalam peningkatan keilmuan yang ia pelajari. Selain itu, kelolosan dalam Program Transfer Kredit Internasional ini diharapkan juga membawa nama baik kampus ke kancah internasional.
"Untuk teman-teman, saya harapkan juga bisa termotivasi dan lebih upgrade diri sehingga bisa membanggakan almamater," pungkas mahasiswa semester 4 itu.