MALANGTIMES - Secara tiba-tiba Muhammad Idrisul Marbawi atau Gus Idris membuat sebuah konten video yang intinya berisikan permohonan maaf kepada khalayak. Hal itu terkait kasus video penembakan hoaks yang sempat diunggah sekitar Maret 2021 lalu.
Permohonan maaf kepada masyarakat secara luas itu sebelumnya belum pernah terlihat ketika Gus Idris dan beberapa santrinya menjalani pemeriksaan oleh Polres Malang hingga Bareskrim Mabes Polri.
Baca Juga : Gus Idris Ditetapkan Jadi Tersangka Video Penembakan Hoaks
Namun setelah muncul surat penetapan tersangka, video Gus Idris meminta maaf kemudian viral di beberapa WhatsApp grup (WAG).
Pada video itu, Gus Idris yang mengenakan baju koko warna abu dan duduk di depan kelambu warna kuning mengungkapkan penyesalannya akibat video hoaks yang telah viral. Di situ, pria yang menjadi pengasuh Ponpes Thoriqul Jannah, Kecamatan, Ngajum, Kabupaten Malang itu menyampaikan permohonan maaf kepada sejumlah pihak.
“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bismillahi Masya Allah la haulawala quwwata illa billa hilaliyiladzim. Pada kesempatan ini, izinkan saya Al Fakir Muhammad Idris Al Marbawi selaku warga Nahdlatul Ulama, selaku jamiyah Nahdatul Ulama, mohon maaf yang sebesar-besarnya, khususnya kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Malang, dan juga khususnya dumateng KH Marzuki Mustamar,” kata Gus Idris di awal video.
Anehnya, Gus Idris sempat menyebut bahwa dirinya bukanlah sumber video tersebut. Padahal sebelumnya ia menyatakan bahwa video tersebut hanya merupakan konten belakang dan bukan sesungguhnya terkena tembakan alias hoaks.
“Permohonan maaf juga saya kepada pelapor mas Zulham Mubarak, selaku kasus video hoaks yang beredar, yang mana video hoaks tersebut bukan bersumber dari kami, akan tetapi saya dilahirkan dari keluarga Nahdatul Ulama sekali lagi mohon maaf yang sebesar-besarnya dumateng panjenengan semua dan juga mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada Polres Malang dan juga sahabat-sahabat dari Kepolisian Polres Malang, apabila selama ini ada sikap atau perilaku yang mana mungkin kurang berkenan di hati panjenengan semua,” ungkap Gus Idris.
“Alhamdulillah, musibah dan ujian yang menerpa saya saat ini menjadikan saya lebih bermuhasabah dan membawa kemaslahatan, berkah ujian tersebut saya bisa sowan dumateng KH Said Aqil Siradj selaku Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan juga berkah musibah tersebut kepada romo Kyai Marzuki Mustamar dan saya juga bisa bertemu silaturahmi kepada teman-teman mulai dari ranting yang mana kebetulan ranting Desa Babadan beliau adalah guru ngaji saya waktu kecil dan juga sampai ke MWC Ngajum semua bisa silaturahmi, semua itu Insya Allah ada hikmah bagi saya pribadi,” tutur dia.
Baca Juga : 2 Hari Pelaksanaan PPKM Darurat, Polres Malang Putar Balikkan 1112 Kendaraan
“Sekali lagi saya selalu warga Nahdlatul Ulama yang dilahirkan dari keluarga besar NU mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada panjenengan semua, terima kasih, jaza kumullah khoiron katsiro, ngapunten ingkang agung,” tutup Gus Idris di akhir video.
Dikonfirmasi terpisah, pelapor Gus Idris yang juga merupakan Sekretaris Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTN-NU) Kabupaten Malang Zulham Mubarak mengaku bahwa dirinya secara batin telah memaafkan. Namun dalam hal ini, ia menyerahkan penuh proses hukum yang berlaku kepada pihak Kepolisian atas kasus video hoaks yang sempat mengegerkan seantero dunia maya itu.
“Pada intinya sikap-sikap kami sebagai santri NU adalah siap menerima permintaan maaf dan berdamai. Tapi proses hukum tetap kami serahkan ke Kepolisian,” ungkap Zulham, Senin (5/7/2021) kemarin.
Sebagai informasi, kini Gus Idris telah ditetapkan sebagai tersangka atas kasus video hoaks itu. Bahkan rencananya, hari ini Selasa (6/7/2021) pemilik akun YouTube Gus Idris Official itu mendapat panggilan dari Polres Malang.