MALANGTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang tengah menseriusi sektor industri kreatif. Bagaimana tidak, sektor ini dinilai mampu memperkenalkan Kota Malang ke ranah yang lebih luas.
Apalagi, melalui bidang ini pula, beragam ide-ide dan inovasi kreatif bakal terus berkembang lebih optimal. Mengingat, dalam pelaksanaanya banyak melibatkan para kaum muda kreatif millenial di Kota Malang.
Baca Juga : Mulai Besok, Berikut Aturan Lengkap PPKM Darurat Jawa-Bali
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni mengatakan, untuk memaksimalkan sektor industri kreatif, Pemkot Malang telah menyiapkan banyak fasilitas. Salah satu fasilitasi itu dengan menyediakan ruang bagi pelaku industri kreatif di Kota Malang melalui co-working space.
Di mana saat ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah memiliki 4 lokasi co-working space. Area penempatannya, mewakili masing-masing wilayah kecamatan di Kota Malang.
"Kita saat ini sudah punya 4, pemanfaatannya kita sudah kerja samakan dengan karang taruna dan juga komunitas kreatif. Juga sudah kita sampaikan bahwa kita punya itu, siapapun bisa mempergunakan itu," ujarnya.
Namun, guna lebih mengoptimalkan kehadiran co-working space dalam memberikan kenyamanan dan fasilitas bagi para perintis bisnis maupun freelancer, pihaknya juga tengah menyiapkan saty kawasan untuk kembali ditambah fasilitasi tersebut.
Baca Juga : Di Kabupaten Malang, Sekitar 100 Anak Terpapar Covid-19
Rencananya, hal itu akan dibuat di Ruang Terbuka Hijau (RTH) di kawasan Sudimoro, Kecamatan Lowokwaru. "Nanti mungkin di akhir tahun ya, satu lagi (co-working space) di Sudimoro," pungkasnya.
Sebagai informasi, fasilitas co-working space sebelumnya yang sudah ada berada di lantai 3 Stadion Gajayana, di Kelurahan Bunulrejo, di GOR Ken Arok, dan di Kelurahan Bakalan Krajan. Fasilitas ini dilakukan guna mewujudkan startup-startup anak muda yang mumpuni, menyusul kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Bali.