BANYUWANGITIMES – Program kegiatan Hari Belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM yang berlangsung selama beberapa bulan terakhir disambut meriah masyarakat Banyuwangi. Program yang digadang-gadang mampu memutar roda perekonomian itupun disebut telah mencatatkan banyak perputaran uang yang cukup signifikan.
Namun lantaran lonjakan kasus covid-19 yang terus meningkat, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi memilih untuk mengevaluasi gerakan tersebut. Di mana nantinya, tidak ada lagi gerakan yang ramai-ramai dan tetap ada gerakan hari belanja. Hanya saja polanya diubah dengan bergerak secara individu untuk mengantisipasi adanya kerumunan massa.
Baca Juga : Urus SIM di Mapolres Malang atau Satpas Singosari Bisa Plus Vaksinasi
“Menindaklanjuti program kerja Ibu bupati ingin mendigitalisasi para pedagang yang ada di pasar tradisional dan pelaku UMKM pada saat dari belanja kita membantu mereka untuk membuat QR kode,” kata Plt. Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi Hj. RR. Nanin Oktaviantie.
Dengan program tersebut, diharapkan pedagang dan UMKM bisa menggunakan aplikasi yang pembayarannya non tunai. Sehingga, pemerintah akan terus mendorong dan belajar untuk memperkuat digitalisasi kepada para pelaku UMKM.
"Harapan kami juga teman-teman UMKM dan pedagang bisa dengan dibantu pemerintah untuk meningkatkan omsetnya,” imbuhnya.
Bukan hanya itu, pelaku UMKM juga dituntut untuk terus berinovasi. Sehingga mampu menghasilkan produk yang mutunya lebih ditingkatkan, dan kualitas produk agar benar-benar mampu bersaing di pasaran.
Lebih jauh dijelaskannya, Pemkab Banyuwangi pada awal pemerintahan Bupati Ipuk Fiestiandani telah memberikan surat edaran untuk penggunaan produk produk UMKM dan buah lokal.
"Harapan Pemkab Banyuwangi tidak hanya pemerintah saja yang menggunakan produk UMKM dalam setiap kegiatan tetapi masyarakat mulai dari RT-RW sampai tingkat level yang lainnya yang mengadakan kegiatan-kegiatan dihimbau untuk tetap menggunakan produk UMKM sekitar dan buah-buahan lokal yang ada di sekitarnya,” terang Nanin.
Sebagai informasi, Pemkab Banyuwangi sejak April 2021 mengadakan program kegiatan Hari Belanja ke Pasar Rakyat dan UMKM yang berlangsung rutin dan disambut dengan gembira dan suka cita oleh para pedagang pasar yang merasa terbantu dengan program pemulihan ekonomi daerah ujung timur Pulau Jawa ini.
Hari Belanja ke Pasar dan UMKM adalah kebijakan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani untuk membantu pemulihan ekonomi lokal. Gerakan ini diikuti ribuan ASN, BUMN, BUMD, swasta, dan berbagai komunitas. Di setiap bulan "tanggal cantik", seperti tanggal 4 April (4/4), 5 Mei (5/5) hari ini 6 Juni 2021 (6/6) dan selanjutnya ribuan orang berbelanja ke pasar dan gerai UMKM.
Baca Juga : Covid-19 Mengganas, Sekolah Tatap Muka di Tulungagung Tetap Akan Dilaksanakan
”Ini adalah upaya pemerintah dalam membantu memulihkan ekonomi warga, terutama UMKM termasuk di dalamnya pedagang pasar. Ini strategi taktis jangka pendek agar jualannya bisa laku. Kalau strategi jangka menengah-panjang lewat berbagai program pemberdayaan yang secara pararel juga kami lakukan,” ujar bupati Ipuk kepada sejumlah wartawan.
Selanjutnya Ipuk menuturkan, setiap peserta dan warga masyarakat yang ikut dalam program gerakan Hari Belanja ke Pasar dan UMKM diwajibkan mengunggah nota dan foto pembelian melalui formulir online yang telah disiapkan pemerintah daerah.
Sepanjang April saja, program tersebut menargetkan perputaran uang sebesar Rp 100 juta. Hasilnya pun ternyata mampu melampaui target yang dibuat, yaitu dengan capaian hampir 150 persen dengan total belanja Rp 281 juta. Jumlah tersebut merupakan transaksi dalam satu hari tanggal 4 April 2021 lalu. Total belanja berasal dari ASN karyawan karyawati Pemda, BUMN, Perbankan dan lain sebagainya, termasuk gerakan koperasi.
Kemudian di bulan Mei 2021 target yang diinginkan Bupati cukup tinggi. Bupati menargetkan lebih dari Rp 400 juta dan pada tanggal 5 Mei 2021 lalu total realisasi belanja Hari Belanja ke Pasar dan UMKM bisa mencapai Rp 460 juta, dan naik cukup signifikan.
Selanjutnya pada 6 Juni 2021 lalu yang bertepatan dengan tema anak masuk sekolah ini ada di beberapa UMKM dan toko-toko pasar tradisional menjadi tempat belanja oleh teman-teman dan Karyawan dan karyawati serta gerakan koperasi BUMN dan lain sebagainya. Dalam bulan tersebut nilai transaksinya bisa mencapai lebih dari Rp 500 juta dalam sehari.