MALANGTIMES - Digitalisasi saat ini kian berkembang pesat. Potensinya pun kian meluas dengan merambah pada berbagai sisi kehidupan, baik dari komunikasi, ekonomi maupun hal lainnya. Melihat adanya potensi besar itu, Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang mengambil peluang dengan membuka Program Studi (Prodi) baru, S1 Bisnis Digital.
Rektor ITN Malang, Prof Dr Eng Ir Abraham Lomi MSEE menjelaskan, 20 tahun ke depan perkembangan bisnis digital, e-commerce dan lainnya akan sangat luar biasa, terlebih dengan pemanfaatan teknologi yang berkembang.
Baca Juga : Target 5.000 Vaksinasi Covid-19 Per Hari, Dinkes Sumenep Pastikan Stok Vaksin Aman
"Peluangnya luar biasa. Sehingga ini nantinya akan membuat mereka yang ingin terjun dalam dunia digital, baik itu bisnis e-commerce dan yang lainnya bisa mengembangkan bisnisnya dengan baik dan tepat," terangnya.
Dalam persiapan pembukaan Prodi S1 Bisnis Digital ini, pihaknya mengaku telah all-out. Butuh proses yang lama dan upaya keras sampai akhirnya Surat Keputusan (SK) Prodi S1 nomor 170/E/O/2021 tentang izin Pembukaan Program Studi Bisnis Digital Pada Institut Teknologi Nasional di Kota Malang yang diselenggarakan oleh Perkumpulan Pengelola Pendidikan Umum dan Teknologi Nasional Malang.
"SK keluar pada 22 April 2021," terangnya.
Sarana dan prasarana juga telah disiapkan, baik itu SDM maupun utilitasnya. Dari sisi SDM, Prodi S1 Bisnis Digital ini telah mempunyai tenaga pengajar Profesor maupun Doktor.
Dari sisi fasilitas, sejumlah laboratorium maupun ruang kelas yang memadai juga telah disediakan di kampus 3.
"Untuk jumlah SKS nya ada 144. Disini kami juga bekerjasama dengan Aprindo, maupun marketplace," terangnya.
Wakil Rektor I ITN Malang, Dr F Yudi Limpraptono ST MT, menyampaikan, pendirian prodi baru ini bukan hanya dalam memantapkan manajemen bisnis. Akan tetapi juga diwarnai dengan nuansa teknologi 4.0. Antara beberapa bidang keilmuan, turut dipadukan.
Baca Juga : Tingkatkan Kewaspadaan dan Etos Kerja untuk Tangkal Varian Baru Covid-19, Ini Pesan Kapolresta Kediri
"5 body of knowledge, desain, informatika, sains, telekomunikasi, manajemen dan bisnis. Pengajarnya juga akan melibatkan para praktisi," paparnya.
Kaprodi S1 Bisnis Digital, Dr lr Julianus Hutabarat MSIE menambahkan, kebutuhan yang tinggi akan SDM dalam bidang digital, ke depan tentunya memang berpotensi besar. Capaian atau output itu bisa saja teraplikasi okeh para lulusan dengan menjadi konten kreator, sebagai desainer web, analis data, marketing analis, start up digital.
"Akan ada 144 SKS. Tentunya ini jug menyelaraskan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Magang pun bisa dikonversi jadi skripsi," pungkasnya.